DUKUNG UMKM, JNE NGAJAK GOLL..ABORASI BISNIS ONLINE 2022
Jika ngomongin soal Jember, apa sih yang pertama kali melintas di benakmu? Tembakaunya yang terkenal hingga diekspor ke berbagai negara, terutama Jerman dan Belanda? Kota Seribu Bukit? Kota Santri? Atau budaya dan makanan khasnya? Kalau saya, walaupun belum pernah ke Jember, namun berasa sudah mengenal Jember karena ada beberapa musisi ternama Indonesia yang terlahir dari kota yang dijuluki Kota Seribu Gumuk tersebut. Sebut saja Anang Hermansyah, Opick, Dewi Persik, dan Tiara Andini.
Jember merupakan kota yang unik, dengan
keberagaman suku dan etnis di dalamnya, seperti Jawa, Madura, dan Osing. Beberapa
budaya yang ada di Jember identik dengan budaya Jawa dan Madura. Tak heran juga
kalau kota satu ini dijuluki Kota Pendalungan, yang menjadi satu kebudayaan
baru di Jember. Pendalungan merupakan istilah untuk menyebut kebudayaan hasil
percampuran budaya Jawa dan Madura.
Perpaduan budaya yang terjadi di Jember ternyata
telah menghasilkan bermacam-macam kerajinan yang unik. Pernah mendengar
manik-manik khas Jember? Saya pernah memiliki sebuah gelang dan tasbih,
oleh-oleh dari Jember yang diberikan seorang teman yang melancong ke sana. Kata
teman saya, wisatawan lokal dan mancanegara yang berwisata ke sana, khususnya
ke Desa Tutul yang menjadi sentra kerajinan manik-manik, mereka bisa
menyaksikan langsung proses pembuatan manik-manik tersebut.
Saya jadi ingat, beberapa waktu lalu, saya juga
pernah berbelanja hiasan dinding berupa kerajinan makrame yang penjualnya dari
Jember. Tahu sendiri kan, beberapa waktu belakangan ini berbagai hiasan dari
kerajinan makrame sangat digandrungi masyarakat untuk mempercantik ruangan. Bahkan
kebanyakan digunakan untuk properti foto agar kelihatan lebih estetik atau instagramable.
Kalau dilihat-lihat, jika saya berselancar di
Instagram, banyak teman-teman atau pengguna Instagram yang berfoto menggunakan background
dekorasi dinding dari makrame. Sekarang model dan motif yang dibuat oleh para
pengrajin makrame menjadi lebih beragam, kreatif, dan berwarna. Cantik deh
pokoknya.
Jember juga punya batik khas, lho! Salah
satu motif batik yang menjadi ciri khas Kota Jember adalah motif tembakau.
Terkenal sebagai Kota Tembakau, ternyata telah menginspirasi masyarakatnya
untuk menghadirkan produk batik motif tembakau. Selain motif tembakau, motf
batik lain yang menjadi kekhasan Kota Jember adalah motif cerutu, kopi, kakao, dan
bambu.
Dukung UMKM dengan cara membeli produk lokal |
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, tak afdol
rasanya jika kita tidak menyicipi makanan khas yang ada di daerah tersebut.
Nah, kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini juga memiliki beragam
makanan yang menggugah selera, seperti soto, sate, pecel gudeg, hingga wedang
cor. Beberapa dari makanan ini bahkan melegenda karena sudah ada sejak lama. Gudeg
pecel lumintu misalnya. Makanan khas Jember ini sudah ada sejak tahun 80-an.
Banyak lagi kekhasan Kota Jember yang kemudian dijadikan
sebagai ladang usaha bagi masyarakatnya. Mulai dari usaha kuliner, kerajinan,
fashion, agribisnis, dan produk kreatif lainnya. Namun sayangnya, sejak pandemi
melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia, sektor usaha menjadi sektor yang
paling terkena dampaknya. Hampir seluruh usaha yang ada, termasuk pelaku UMKM
di Jember mengalami masa-masa yang sulit, dan mencoba bertahan di tengah hantaman
Covid-19. Beberapa diantaranya ada yang bertahan dan transisi berjualan lewat
online. Namun tak sedikit juga yang akhirnya usahanya gulung tikar.
JNE NGAJAK UMKM GOLL..ABORASI BISNIS ONLINE 2022
JNE Goll..Aborasi Bisnis Online 2022 di Kota Jember |
Melihat hal ini, salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang jasa pengiriman dan logistik terbesar di Indonesia, yaitu JNE,
menggelar sebuah kegiatan yang dinamakan Goll..Aborasi Bisnis Online 2022 di
Kota Jember. Dalam kegiatan ini, JNE memberikan edukasi kepada para pelaku
UMKM yang ada di Jember, agar mereka bisa lebih memperkuat branding usahanya,
sehingga usaha tersebut bisa bangkit dan bertahan di tengah terpaan pandemi.
Sebenarnya kegiatan ini bukan pertama kali diselenggarakan
oleh JNE untuk pelaku UMKM. Sebelumnya JNE juga pernah menyelenggarakan
kegiatan yang serupa untuk mendukung pelaku UMKM. Seperti yang pernah saya
ketahui, JNE sering banget berkolaborasi dengan berbagai UMKM, bahkan dengan
organisasi atau yayasan non-profit yang ada. Tak jarang JNE mendukung atau
menjadi sponsor untuk berbagai kegiatan sosial. Sepertinya mendukung kegiatan
sosial ini sudah menjadi ciri dari JNE, sesuai dengan tagline-nya,
Connecting Happiness, JNE ingin menghantarkan kebahagiaan untuk semua orang. Jadi
bisa disebut JNE ini nggak hanya sebagai pengantar paket biasa ya. Salute!
Seperti yang nampak di e-flyer, ada tiga orang
narasumber yang hadir dalam kegiatan Goll..Aborasi Bisnis Online ini, yaitu ada
Bapak Agung Fathur R selaku Head of Sales and Marketing JNE Jember, lalu ada
dua pelaku usaha di Jember, yaitu Mbak Neni Septiani selaku Owner Khadijah
Collection, serta Mas Fathurrohman selaku Owner Musae Chips.
Sedangkan tema yang diangkat dalam kegiatan ini
adalah “Transformasi Digital Bisnis UMKM di Era New Normal”. Tema yang menarik
dan pastinya sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM, mengingat di masa pandemi ini
nggak hanya pelaku UMKM saja yang mesti bertransformasi ke digital, namun
hampir seluruh masyarakat di dunia. Yang pasti dengan beralih ke digital,
banyak kemudahan yang diperoleh, dan bagi pelaku UMKM akan dapat menjangkau
pasar yang lebih luas lagi.
Intinya dalam kegiatan Goll..Aborasi Bisnis Online
ini, selain menceritakan pengalaman mereka dalam merintis usaha, kedua narasumber
yang hadir juga memberikan motivasi dan insight buat seluruh pelaku
UMKM. Misalnya Mbak Nesi, yang mengatakan bahwa kunci sukses dalam berbisnis itu
adalah konsisten, menjaga kualitas produk yang kita jual, dan branding.
Sedangkan Mas Fathurrohman menuturkan bahwa
sebelum memulai bisnis, ia terlebih dulu menetapkan segmen pasar yang akan menjadi
targetnya. Generasi milenial pun kemudian dipilih menjadi target marketnya, dengan
alasan generasi ini merupakan generasi yang tak terpisahkan dengan internet,
terutama media sosial. Dengan begitu apa yang digandrungi kaum milenial akan lebih
mudah viral, yang kemudian menular ke masyarakat luas. Namun begitu, untuk
pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, disarankan untuk mempertahankan
kualitas rasa makanannya. Enak adalah kewajiban, dan bukan diferensiasi.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, JNE ini
memang perusahaan yang rutin menggelar kegiatan sosial dan CSR. Selain kegiatan
berupa dukungan dan pemberdayaan bagi pelaku UMKM, JNE juga membangun yayasan
yatim dan memberikan bantuan untuk para korban bencana alam, seperti erupsi Gunung
Semeru.
Sebenarnya banyak kolaborasi lainnya yang
dilakukan JNE untuk mendukung pelaku UMKM, misalnya JNE pernah berkolaborasi
dengan Bank BNI untuk urusan permodalan bagi pelaku UMKM, dengan Dinas Koperasi
untuk meningkatkan kualitas UMKM, dengan Smesco, dengan pemerintah, dan banyak
lagi lainnya.
By the way, kegiatan
Goll..Aborasi Bisnis Online 2022 ini merupakan serangkaian kegiatan yang
digelar JNE di 60 kota di seluruh Indonesia. Usai menggelar kegiatan di Jember,
JNE juga lanjut roadshow ke Kota Semarang pada tanggal 25 Mei 2022 kemarin, dan
ini akan terus lanjut ke kota-kota lainnya. Kita bisa nonton kegiatan ini via
Channel Youtube JNE. Untuk informasi kota-kota mana saja yang akan dikunjungi
oleh JNE, silakan pantengi akun media sosial JNE di @jne_id ya.
0 comments