Solusi Perlindungan Jiwa dan Kesehatan untuk Keluarga Besar
Saya terlahir dari keluarga besar, dengan sembilan orang
saudara. Beberapa saudara saya tinggal di daerah yang berbeda, dengan saya dan
dua orang adik berada di Jakarta. Sedangkan saudara yang lain, ada yang tinggal
di Lampung, Palembang, Padang, dan Solok Selatan. Walaupun masing-masing kami
sibuk dengan keluarga dan pekerjaannya, namun kami selalu berusaha untuk
melakukan komunikasi melalui video call.
Semenjak kedua orang tua saya berpulang, jalinan
persaudaraan saya dengan saudara yang lain terasa semakin erat. Kami makin
kompak hampir dalam segala hal. Apapun yang terjadi, selalu kami obrolkan
bersama. Saya bahagia memiliki saudara-saudara yang santuy dan suka
becanda. Tak ada yang namanya baper-baperan saat saudara yang lain ngeledekin
sambil becanda. Semuanya dibawa seru dan menyenangkan.
Saat ada salah satu saudara yang sedang sedih, maka saya
dan saudara yang lain akan mencoba menghiburnya, dengan harapan dapat
mengurangi kesedihan tersebut. Begitupun saat ada yang sedang bahagia, kami pun
akan ikut merasa bahagia. Namun terkadang kami suka sedih, karena sangat sulit
untuk bisa berkumpul bersama. Pasti ada saja salah seorang yang nggak bisa
datang, dan biasanya itu terhalang oleh pekerjaannya.
Beberapa bulan yang lalu, salah seorang adik perempuan saya
yang tinggal di Padang tiba-tiba mengeluhkan nyeri di perutnya. Kami pun
menyarankannya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Namun ia menolak
dengan alasan, mungkin itu karena maag nya kumat. Kami pun tak bisa memaksa
karena ia kekeuh nyeri yang dirasakannya tak begitu sakit.
Namun beberapa hari setelah itu, saudara saya yang
tinggal di Solok Selatan menelpon, dan mengabarkan bahwa adik kami itu pingsan
dan dibawa ke rumah sakit. Syukurnya saat kejadian tersebut, saudara saya yang
tinggal di Solok Selatan lagi main ke Padang, sehingga bisa segera membawanya
ke rumah sakit.
Saat sudah siuman dan dirawat di rumah sakit, adik saya
pun diberondong dengan berbagai pertanyaan. Ternyata ia selalu muntah setiap
kali menelan makanan. Akibatnya perutnya kosong selama beberapa hari ini. Nyeri
di perutnya pun semakin menjadi-jadi. Makanya ia akhirnya tumbang saat itu.
Yang membuat kami sekeluarga kaget adalah saat adik saya yang di Solok Selatan
mengabarkan, bahwa dari hasil pemeriksaan, ternyata adik kami mengidap tumor
usus. Deg!
Semua kaget seakan tak percaya. Di keluarga kami selama
ini insya Allah nggak pernah mengalami penyakit yang berat begini, apalagi
ketika mengetahui itu adalah tumor. Satu-satunya cara untuk mengobati penyakit
ini adalah dengan operasi. Adik kami pun menjalani beberapa pemeriksaan untuk
memastikan lagi jenis dan letak tumornya. Jika dijumlahkan, biaya untuk
pemeriksaan dan operasinya lumayan menguras kantong. Apalagi mendengar
kenyataan bahwa adik saya tidak memiliki satu asuransi pun. Fyi, adik
saya tinggal di rumah peninggalan orang tua kami, dan melanjutkan usaha
kontrakan orang tua kami.
Akhirnya kami pun patungan untuk membayar semua biaya
tersebut. Semua tentu saja karena rasa sayang kami, serta supaya adik kami bisa
segera dioperasi dan sembuh seperti sedia kala. Saya dan juga saudara lain yang
berada jauh dari Kota Padang, sangat sedih karena tidak bisa datang ke Padang.
Untungnya masih ada dua saudara saya yang tinggal di daerah Solok Selatan
(jaraknya sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan menggunakan kendaraan).
Keduanya secara bergantian menjaga dan merawat adik kami
tersebut. Fyi, keduanya sudah memiliki keluarga. Mereka menitipkan
anak-anaknya dengan suami dan ibu mertua mereka. Syukurlah, operasinya berjalan
dengan lancar, dan adik kami pun bisa pulih seperti sedia kala. Kami pun saling
berjanji, jika ada yang merasa sakit, walaupun itu terasa sepele, untuk segera
memeriksakan diri ke dokter, dan mengabarkannya kepada saudara-saudara yang
lain.
Setelah peristiwa tersebut, saya pun sempat berkhayal,
andaikan saja saya bisa mengurus asuransi untuk saudara-saudara saya,
tentu semuanya akan lebih aman dan nyaman. Apalagi saat kejadian mendadak
seperti kemarin, keberadaan asuransi yang bisa mencakup seluruh anggota
keluarga besar akan benar-benar sangat membantu keuangan kami sekeluarga.
Prudential #MadeforEveryFamily
Seperti menjawab harapan saya, salah satu perusahaan
asuransi terbesar di Indonesia, yaitu Prudential Indonesia hadir dengan
kampanye Made for Every Family. Bersama dengan Prudential Syariah, Prudential
Indonesia meluncurkan kampanye #MadeforEveryFamily dengan mengangkat tagline
“Celebrating Togetherness”.
Kampanye ini resmi diluncurkan pada hari Jumat, 16 Juni 2022 di Gedung Hallf Patiunus, Jakarta. Hadir dalam acara ini Ibu Michellina L. Triwardhany selaku President Director Prudential Indonesia, Bapak Luskito Hambali selaku Chief Marketing & Communications Officer Prudential Indonesia, Bapak Philip Mulyana selaku Financial Coach dan Advisor, dan Mona Ratuliu sebagai selebritas dan influencer.
Dalam acaranya ini saya mengetahui bahwa Prudential
Indonesia dan Prudential Syariah hadir dengan kampanye Made for Every Family,
yaitu sebuah kampanye yang memberikan perlindungan dengan cakupan yang lebih
luas lagi bagi keluarga Indonesia. Jadi, saya bisa membeli polis asuransi, tak
hanya untuk keluarga inti saya saja, namun juga bisa untuk saudara-saudara saya
lain yang sedarah, walaupun kami berada di daerah yang berlainan.
Menurut Ibu Michellina atau yang akrab disapa Ibu Dhany,
kampanye Made for Every Family ini hadir sebagai bentuk komitmen Prudential
Indonesia dalam memperluas akses perlindungan kesehatan dan finansial bagi
seluruh keluarga Indonesia. Jika biasanya hanya keluarga inti saja yang bisa
menerima manfaat dari produk asuransi, maka dengan kampanye ini semua anggota
keluarga yang sedarah di luar keluarga inti juga bisa mendapatkan manfaat dan
pertanggungan dalam polis asuransi Prudential. Misalnya kakek dan nenek, orang
tua, mertua dan menantu, pokoknya semua anggota keluarga yang sedarah.
Tentu saja kehadiran kampanye Made for Every Family ini
sangat membantu dan dapat menjadi solusi bagi saya dalam memberikan
perlindungan pada saudara atau keluarga besar saya. Kampanye ini mungkin juga
sangat dinanti-nanti oleh keluarga yang lain. Apalagi saat pandemi mulai
melanda. Seperti yang kita semua tahu, tak sedikit orang yang kehilangan
orang-orang yang dicintainya, seperti orang tuanya, atau saudaranya.
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Philip, bahwa selama
pandemi, banyak lansia yang hidupnya bergantung pada anggota keluarganya yang
masih produktif. Begitupun banyak juga dari mereka yang kehilangan pekerjaan
akibat terdampak pandemi, sehingga mereka pun butuh bantuan dari anggota
keluarga mereka yang lain. Sehingga menurut Bapak Philip kampanye Made for
Every Family ini dapat menjadi salah satu solusi perlindungan jiwa dan
kesehatan yang inklusif, serta tercapainya ketahanan finansial bagi seluruh
keluarga.
Sependapat dengan Bapak Philip, menurut saya kampanye
Made for Every Family dari Prudential Indonesia ini dapat membantu memperkuat
kondisi finansial saya dan saudara saya yang lain. Mengingat saya dan saudara
yang lain kemarin menggunakan dana darurat dan dana milik keluarga untuk
membiayai pengobatan adik saya, sehingga membuat kondisi keuangan kami sedikit
terguncang. Namun demi kesembuhan adik, tentu saja hal ini mesti kami
kesampingkan terlebih dulu.
Sepertinya apa yang saya alami hampir sama seperti yang
dialami oleh Mona Ratuliu, yang selalu mengedepankan keluarga inti dan keluarga
besarnya. Saat acara, Mona menceritakan bahwa ia dan suaminya membantu merawat
dan membesarkan keponakannya, yang kehilangan orang tuanya saat berusia 2 tahun.
Ia berupaya memberikan perlindungan pada keponakannya agar dapat tumbuh dengan
baik dalam naungan dan kehangatan keluarganya. Menurut Mona, keluarga merupakan
tonggak utama yang kokoh dan menjadi tempat bersandar bagi orang-orang yang ada
di dalamnya. Yes, saya setuju dengan pendapat Mona!
Fyi, kampanye Made for Every Family ini berlaku untuk semua produk asuransi Prudential Indonesia dan Prudential Syariah. Diantaranya produk asuransi jiwa tradisional Syariah, PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah (PKKS), yang menyediakan perlindungan untuk 60 jenis kondisi kritis, dan produk lainnya. Insya Allah, saya berkeinginan memberikan perlindungan untuk seluruh anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar saya dan suami.
Oiya, Prudential Indonesia juga menyediakan aplikasi avatar untuk keluarga, yang disebut Famvatar. Kita bisa membuat sendiri Famvatarnya, dan menyesuaikannya dengan karakter atau identitas masing-masing anggota keluarga. Famvatar ini juga bisa digunakan sebagai stiker. Bagi yang ingin membuat Famvatar ini bisa cuss ke sini yaa http://bit.ly/wedofamilyID
5 comments