Rekomendasi Pondok Pesantren Terbaik di Jakarta dan Bogor
Punya saudara yang tinggalnya masih satu daerah itu sungguh menyenangkan, karena saya bisa sering berkunjung dan bersilaturrahmi ke rumahnya. Apalagi ada dua keponakan manis di sana, yang membuat saya suka kangen jika lama tak mampir.
Ponakan yang bungsu – saya biasa
menyebutnya si ganteng, sekarang sudah duduk di bangku kelas 5 di salah satu Sekolah
Dasar Islam Terpadu di dekat rumahnya. Di balik tubuhnya yang mungil dan
sifatnya yang polos, ia merupakan anak yang pintar dan sholeh. Ia rajin sholat
di mushola dekat rumahnya, dan tak jarang ia juga diminta untuk adzan.
Jika ditanya saat besar nanti ingin
jadi apa, maka dengan lantang ia akan menjawab “mau jadi ustadz!”. Walaupun kemudian
di perjalanan usianya, ia mengenal sepak bola, dan jatuh cinta pada olahraga
satu ini, ia tetap teguh mau jadi ustadz plus pemain sepak bola. Bakat dan
keinginan positif anaknya ini tentu saja didukung penuh oleh kedua orang
tuanya.
Namun saat “Si Ganteng” bilang ingin
mondok setamat dari SD, orang tuanya sedikit galau. Soalnya si bungsu ini belum
pernah pisah sehari pun dengan mereka. Keduanya bingung, apakah anak mereka
bisa hidup mandiri tanpa mereka disampingnya. Namun sisi lain, mereka juga
ingin si bungsu ini bisa mondok, tapi kalau bisa mondoknya nggak usah
jauh-jauh, yang penting pesantrennya bagus dan berkualitas.
Sebagai tante yang baik (ecieee,
uhuk), saya pun ingin ponakan ganteng dan sholeh saya ini mondok di pesantren
yang berkualitas dan tentu saja nyaman untuknya. Saat itulah, salah seorang
teman memperkenalkan saya dengan Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan yang ada di
Tebet, Jakarta Selatan.
Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan
Zawiyah Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan |
Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan
atau yang lebih dikenal dengan Zawiyah Arraudhah berada di daerah Tebet,
Jakarta Selatan, tepatnya di Jl. Tebet VIII No. 50, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta, 12810. Gampang kok mencari gedungnya, karena berdiri megah tak jauh
dari Pasar Tebet. Lokasinya benar-benar strategis, dan juga menjadi lalu lintas
bagi warga Jakarta yang sedang pergi dan pulang kerja.
Ternyata inilah yang kemudian menjadi
awal berdirinya Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan. Sang pendiri, KH. Muhammad
Danial Nafis, awalnya berniat mendirikan Zawiyah Arraudhah ini untuk menfasilitasi sahabat-sahabat yang sedang terjebak
macet sepulang kerja. Kegiatannya pun saat itu masih belum begitu banyak, yaitu
cuma berupa pengajian dan pendalaman agama Islam. Setelah kemacetan terurai,
mereka pun membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. Itu terjadi di
akhir tahun 2016.
Seiring dengan perjalanan waktu, kegiatan
tersebut terus berkembang hingga sekarang sudah berdiri di bawah Yayasan
Arraudhah Ihsan Foundation (ARIF), yang telah terdaftar di Kementerian Hukum
dan HAM RI dengan nomor AHU-0051416.AH.01.12 tahun 2016. Nah, yayasan inilah
yang kemudian lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama Zawiyah Arraudhah.
Yayasan ARIF terdiri dari beberapa
divisi, diantaranya ada Divisi Ma’had Raudhatul Ihsan dan Divisi Zawiyah
Arraudhah. Untuk Ma’had Raudhatul Ihsan, terdapat 3 program unggulan yang harus
diikuti oleh semua santri, yaitu Program Tahfidzil Qur’an (hafalan al Quran), Program
Madrasah Diniyah Islamiyah (pendidikan dasar agama Islam), dan Program Arraudhah
Islamic School (pendidikan umum).
Tak hanya dalam pendidikan saja,
namun yayasan ini juga dibangun dengan dasar pendidikan akhlak, sehingga ada Divisi
Zawiyah Arraudhah (dengan mengantongi izin sebagai majlis taklim). Majlis
taklim ini berhikmah pada 3 madrasah besar, yaitu thoriqoh Qodiriyah Aliyah Mubarakah
(Madrasah Syeikh Abdul Qodir al Jailani) dengan guru pembinanya Dr. Muhammad Fadhil Jilani
al Hasani dari Turki, thoriqoh Syadzilliyah Yusriyah dengan pembina Syekh Dr.
Yusri Rusydi Assyaid Jabbar dari Mesir, dan thoriqoh Syadziliyah dengan pembinanya
Dr. Assyaid Abdul Mun’iem bin Siddiq al Hasani dari Maroko, serta ada juga dari
beberapa assyaid lainnya.
Oiya, madrasah lainnya adalah yang
dasarnya berhikmah pada keilmuan dari tokoh Indonesia dari abad lalu yang kemudian
menjadi poros keilmuan seluruh dunia, yaitu Syeikh Muhammad Yasin al Fadani dari
Padang, Sumatera Barat. Dari ketiga keilmuan inilah Zawiyah Arraudhah dibangun,
dan semuanya diintisarikan dalam setiap lini pendidikannya.
Tak hanya itu, Yayasan ARIF juga
memiliki lembaga amil zakat dengan nama Lembaga Amil Zakat Arraudhah (LAZAR),
dan usaha penerbitan buku yang bernama Aktual, yang telah menerbitkan karya-karya
Syeikh Abdul Qodir al Jailani, syeikh Muhammad Yasin al Fadani, para ulama
thoriqoh syadziliyah, dan para ulama ahlussunnah lainnya.
“Zawiyah Arraudhah ~ Berpikir, Berdzikir, Berkhidmah”
Pondok Pesantren atau Ma’had Radhatul Ihsan didirikan pada tahun 2017. Santri pertama yang mondok kebanyakan berasal dari daerah sekitar Jakarta, namun saat itu juga ada yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Hingga saat ini, santri yang terjauh berasal dari Pakistan.
Santri Putra Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan/ Zawiyah Arraudhah |
Santri Putri Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan/ Zawiyah Arraudhah |
Awalnya tempat belajar atau kampus
bagi santri putra dan putri sama-sama berada di Zawiyah Arraudhah Tebet, dimana asrama
untuk santri putri terdapat di bangunan yang berada di belakangnya, tak jauh
dari bangunan Zawiyah Arraudhah. Namun tak lama lagi, sekitar bulan Juli 2022,
santri putra akan punya kampus sendiri yaitu Kampus II di Kampung Loji, Cigombong,
Bogor, Jawa Barat. Sedangkan untuk santri putri tetap berada di Tebet yang akan menjadi Kampus I Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan.
Fyi, madrasah yang sudah terakdreditasi A ini memadukan dua
metode pendidikan dalam pengajarannya, yaitu pendidikan modern dipadukan dengan
pendidikan tradisional (salaf). Usai pendidikan, para santri juga diwajibkan
untuk mengikuti pengabdian selama 1 tahun. Ini sama seperti kegiatan PKL bagi
pelajar tingkat akhir di sekolah-sekolah kejuruan gitu ya.
Oiya, karena keterbasan tempat, Pondok Pesantren Raudhatul
Ihsan membatasi penerimaan bagi santri baru, yaitu hanya 10 orang santri putri dan 40 santri putra.
Penerimaannya pun dengan sistem tes dan seleksi. Berikut beberapa syarat jika
ingin mendaftar di Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan:
1. 1. Laki-laki atau perempuan,
usia 12 -15 tahun
2. 2. Lancar membaca Al-Qur’an
dengan tajwid
3.
3. Lulus Ujian Seleksi Calon
Santri
4.
4. Menyerahkan berkas
pendaftaran
5.
5. Bersedia menandatangani
Surat Perjanjian Santri
Setamat dari Pondok Pesantren Raudhatul
Ihsan, para santri masih bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ini karena Arraudhah Islamic School (AIS) nya sudah terdaftar di Sudin Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan dengan nama PKBM Arraudhah. Sudah
ada beberapa dari alumni Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan yang diterima di
berbagai perguruan tinggi, diantaranya ada yang di IPB, dan Universitas
Al-Qarawiyyin di Maroko.
Selain lokasinya yang strategis di
pusat kota Jakarta, serta mudah dijangkau, lingkungannya pun nampak bersih dan nyaman.
Segalanya berjalan dengan tertib dan disiplin. Para santri diajarkan untuk
mandiri, menjalankan piket, dan bisa mengurus keperluan pribadi mereka. Setiap
2 minggu sekali (hari Jumat), para santri diperbolehkan menelpon dan keluar
pondok, maksimal 2 jam, dan disambangi oleh keluarga sekali sebulan. Namun waktu
tersebut kebanyakan digunakan oleh para santri untuk belanja kebutuhan sehari-hari
ke mini market.
Asrama Putri Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan/ Zawiyah Arraudhah di Tebet |
Para santri juga bisa mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya ada olahraga pencak silat (yang jadi
favorit para santri), dan kesenian hadroh. Para santri juga bisa menikmati berbagai
fasilitas olahraga, seperti futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan lain
sebagainya.
Aktivitas Santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan/ Zawiyah Arraudhah |
Untuk Kampus 2 di daerah Cigombong,
Bogor, yang diperuntukkan bagi santri putra, tempatnya lebih asri dan adem. Di
dalamnya terdapat Masjid Raudhotul Munawwar yang dibangun dengan nuansa Jawa, kamar
santri putra yang rapi dan luas, dengan pemandangan yang sejuk. Dari sana kita
bisa melihat Gunung Salak di kejauhan. Para santri dijamin bisa khusuk dan tenang
belajar di sana.
Masjid Raudhotul Munawwar di Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan di Cigombong, Bogor |
Asrama Putra di Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan di Cigombong, Bogor |
Kamar Tidur Santri Putra di Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan di Cigombong, Bogor |
View dari Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan di Cigombong, Bogor |
Usai mondok, para santri akan mendapatkan 3 ijazah, karena sudah menuntaskan 3 madrasah sekaligus. Jika ingin melanjutkan ke jejang pendidikan yang lebih tinggi pun bisa. Sepertinya Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan ini cocok untuk ponakan ganteng saya deh :D Dengan jumlah santri yang tak begitu banyak, tentu pembelajarannya akan menjadi lebih intensif lagi. Semoga dengan begitu, ponakan ganteng saya nggak hanya ganteng secara fisik saja, namun juga ganteng dari dalam, menjadi anak sholeh yang bisa berbakti bagi orang tua, berguna bagi agama dan bangsanya. Aamiin. Saya akan merekomendasikannya pada adik saya (orang tua ponakan saya).
Yuk, bagi yang
ingin putra putrinya mendalami ilmu agama Islam, belajar mandiri, dan berkarakter,
bisa daftar ke Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan.
Untuk informasi lebih lengkap, bisa hubungi:
WhatsApp: 0877 8805 8845
Email: info@zawiyah-arraudhah.com
Website: www.zawiyah-arraudhah.com
0 comments