BAHAYA RUAM POPOK PADA BAYI, SEGERA KONSULTASI KE DOKTER UNTUK MENGATASINYA

By Dewi Sulistiawaty - Desember 19, 2022

 cara atasi ruam popok

Ma, kenapa dedek Khanza dipakein popok? Kenapa Kakak nggak?” tanya Rachael ketika melihat sepupunya sedang dipakein popok oleh mamanya.

“Biar kalau dedek pipis, nggak berserakan dimana-mana. Dedeknya kan belum bisa ngomong. Dulu waktu Kakak sekecil dedek juga Mama pakein popok. Tapi sejak Kakak udah bisa ngomong, nggak Mama pakein lagi. Kakak kalau ngerasa mau pipis, tau kan? Trus bilang ke Mama mau ke kamar mandi,” jelasku.

“Tapi kemarin pas kita pergi, Kakak dipakein popok,” tanyanya lagi.

“Oh iya, kalau pergi kadang Mama suka pakein Kakak popok juga, karena kalau perginya agak jauh, trus Kakak kepengen pipis, dan kita nggak nemuin toilet, Kakak bisa pipis dulu di popoknya,” jawabku.

“Mengapa popok itu nggak tumpah pipisnya, Ma? Kalau pakai celana aja kenapa tumpah? Emang apa bedanya popok sama celana yang kita pakai?” tanya Rachael lagi.

“Popok sama celana itu memang beda Kakak. Kalau celana itu cuma selembar kain aja, jadi langsung bocor air pipisnya. Kalau popok, itu di dalamnya ada bahan-bahan yang bisa menghisap air pipisnya, jadi pipisnya nggak bisa tumpah,” jawabku untuk kesekian kalinya.

“Mama dulu waktu kecil juga dipakein popok ya sama Oma?” tanya si ceriwis lagi.

“Iya, tapi popok yang Mama pake nggak sama dengan popok yang sekarang dipake dedek dan Kakak. Sekarang popoknya udah bagus-bagus, ada yang bentuknya sama kayak celana, ada yang bisa nampung pipis sampai berkali-kali, trus ada juga yang nggak bikin ruam popoknya,” jelasku panjang lebar.

“Emang popok Mama kayak gimana? Ruam popok itu apa Mama?” tanyanya lagi.

“Yuk, mama cerita sambil tidur siang aja, ntar Mama ceritain gimana sejarah popok itu, apa ruam popok, serta bahayanya ruam popok itu,” jawabku sambil mengajak si Kakak masuk ke kamar tidur.

***

Si Rachael memang anak yang ceriwis dan suka banget bertanya tentang berbagai hal yang dilihatnya. Seperti saat ini, saat ia melihat sepupunya dipakaikan popok. Dari situ saja dia sudah bisa mengajukan ratusan pertanyaan, yang kadang butuh kesabaran dan sedikit memutar otakku untuk menjawabnya, karena aku harus menyesuaikan kalimatnya agar lebih sederhana dan bisa dipahami oleh si kecil. Keceplosan memberikan jawaban yang bahasannya agak tinggi, seperti ruam popok dan bahaya ruam popok saja, sudah bisa menjadi pertanyaan selanjutnya, yang harus siap-siap dijawab, hehehe....

Untungnya ini bisa menjadi kesempatan juga bagiku untuk sekalian mengajaknya tidur siang. Jadi, sambil kita tiduran, saya pun menceritakan sejarah popok dan ruam popok – bukannya dongeng anak-anak, hihi. Kalau saya ceritanya bukan mendongeng, biasanya beberapa informasi saya gali dari internet, dan tak jarang ini malah menambah wawasanku mengenai berbagai hal yang sebelumnya tidak kuketahui. Begitulah si kecil, terkadang ia suka mendengarkan cerita yang menurutku cukup ‘berat’ untuk anak seusianya. Kalau di tengah cerita ada yang ia tak mengerti, biasanya ia akan menyela untuk bertanya.

 

Sejarah Popok

Sejarah popok

Dulu, belum ada popok celana seperti sekarang. Orang-orang masih menggunakan popok yang terbuat dari kain. Bentuknya persegi, yang diberi tali di kedua ujung kainnya, yang berguna sebagai pengikat popok tersebut. Awalnya popok menggunakan peniti untuk mengaitkan dan mengikat popoknya, namun kemudian diganti dengan tali. Karena terbuat dari kain, popok ini bisa dicuci pakai, hingga berkali-kali. Jadi popoknya masih bisa dipakai untuk adik-adiknya yang lain, selama popok tersebut masih bagus dan tidak sobek. 

Setelah itu, ada sebuah perusahaan di Swedia yang menciptakan popok sekali pakai. Mereka membuat popok dari celana karet, dan di dalamnya dimasukkan lembaran tisu. Namun karena popok model ini masih dirasa belum praktis, seorang ibu di Amerika yang kerepotan mengganti popok anaknya berkali-kali, akhirnya membuat inovasi popok anti-air dengan menambahkan lembaran plastik ke dalam popok tersebut.

Semakin ke sini, setiap orang dan perusahaan terus membuat berbagai inovasi terhadap popok, mulai dari bahannya, fungsinya, serta berbagai fitur yang dapat membuat bayi menjadi lebih nyaman, dan tidak menyebabkan ruam popok, yang dapat membahayakan kesehatan si kecil.

 

Ruam Popok dan Bahaya yang Mengintai

cara mengatasi ruam popok
Bahaya dari ruam popok

Ruam popok atau bahasa kerennya diaper rash, adalah iritasi dan peradangan kulit pada bayi akibat penggunaan popok. Bahasa sederhana untuk dijelaskan pada si kecil adalah saat kulit terasa tidak nyaman, bisa karena gatal, kulitnya kering, atau ada kemerahan di kulitnya, bahkan luka lecet. Itu merupakan tanda-tanda terjadinya ruam popok. Terjadinya tentu saja di area yang dipakaikan popok tersebut. Kasihan kan si kecil yang belum bisa ngomong. Jadi kita sebagai orang tua yang harus peka dan mengetahui tanda-tanda ruam popok pada si kecil.

Walaupun kelihatannya sepele, namun jika ruam popok dibiarkan begitu saja, dapat membahayakan kesehatan si kecil, lho! Akibatnya dapat terjadi infeksi jamur dan bakteri pada kulitnya, serta bayi dapat mengalami demam. Begitupun dengan ruam popok yang terjadi berulang-ulang, dapat mengakibatkan infeksi jamur pada kulit bayi yang tertutup popok tersebut mengalami hiperpigmentasi atau warna kulitnya akan menggelap, dan ini sifatnya bisa permanen.

Penyebab Ruam Popok

1.     Terjadinya Gesekan

Kulit bayi yang tipis dan masih sensitif yang bergesekan dengan bahan popok yang kurang nyaman, tentu dapat menyebabkan kulit bayi lecet, sehingga terjadi iritasi dan ruam popok.

2.   Jarang mengganti popok

Popok sekali pakai tentu saja tujuannya bukan untuk dipakai seharian, atau cuma dua kali ganti seperti layaknya celana dalam. Entah sudah berapa kali anak pipis di popok, dan tentu saja popok tersebut harus diganti, agar popok yang lembab tidak menyebabkan infeksi jamur pada kulit.

3.   Lama mengganti popok yang terkena pup

Walaupun popok baru dipakai beberapa menit, namun jika sudah terkena pup bayi, mesti segera diganti. Karena kulit yang terlalu lama kontak dengan pup, dapat menyebabkan iritasi dan infeksi bakteri pada kulit bayi.

4.   Karet popok yang terlalu kencang

Seperti layaknya kita orang dewasa, menggunakan celana yang karetnya terlalu kencang, tentu saja tidak nyaman, bahkan dapat menimbulkan gatal, lecet, dan iritasi. Begitu pun dengan popok untuk bayi. Popok yang terlalu ketat, apalagi karetnya keras dan kencang, dapat menimbulkan panas, iritasi, hingga ruam pada kulit bayi. Biasanya ini terjadi di bagian pinggang, dan pangkal paha.

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, popok bayi harus sering diganti, maksimal 4 jam sekali. Seperti yang pernah dijelaskan oleh salah satu dokter spesialis anak, yaitu dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A.

“Umumnya, popok yang dikenakan pada bayi perlu diganti setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit”.

Jika sebelum jadwal mengganti popok tiba, namun bayi terlihat tidak nyaman dan rewel, karena popok yang digunakannya terasa penuh atau bocor, maka sebaiknya segeralah mengganti popoknya. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan terbangun di saat tidur. Ketika bayi mengalami gangguan saat tidur, maka Ibu juga otomatis akan terbangun karena harus kembali menidurkan si kecil.

For your information, bayi yang mengalami gangguan tidur, tidur tidak pulas, dan sering terbangun, dapat mengganggu tumbuh kembangnya lho! Karena kualitas tidur bayi sangat berperan dalam perkembangan dan maturasi otaknya. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), periode tidur yang ideal bagi bayi berusia hingga 1 tahun adalah 14 hingga 15 jam. Sedangkan, untuk bayi usia 1 hingga 3 tahun adalah 12 jam. Dari waktu tidur ini, periode terlama tidur bayi adalah saat istirahat malam hari, yaitu selama 8 jam. Namun, periode tidur di malam hari ini sering terganggu karena bayi ingin menyusu, dan atau terbangun karena tidak nyaman sebab popoknya sudah penuh dan bocor. 

Hal ini menyebabkan kualitas tidur bayi berkurang, dan bayi gampang rewel. Tak hanya pada bayi, kualitas tidur Ibu pun ikut terganggu, karena harus sering terbangun untuk mengganti popok bayi. Padahal, Ibu juga butuh waktu tidur yang cukup untuk memproduksi ASI, dan mencegah masalah nifas selama periode postpartum. Bisa dilihat kan, dari masalah yang terlihat sepele, ternyata bisa berimbas ke berbagai hal, yang bisa saja menjadi masalah yang lebih besar nantinya, jika tidak segera diatasi. Jadi, jika Ibu sudah melihat ada tanda-tanda ruam popok pada si kecil, sebaiknya segera konsultasi ke dokter ya.

 

Tips Memilih Popok Bayi yang Tepat dan Nyaman

tips memilih popok yang tepat

Untuk menghindari ruam popok yang dapat mengganggu kesehatan, serta kualitas tidur bayi dan juga ibunya, yang dapat berdampak pada perkembangan bayi dan kesehatan Ibu, maka ada baiknya untuk orang tua, terutama ibu untuk lebih selektif lagi dalam memilih popok untuk bayi. Berikut beberapa tips dalam memilih popok bayi yang tepat dan nyaman.

1.     Ketahui jenis kulit bayi

Tiap bayi memiliki jenis kulit beragam. Ada yang normal dan ada yang sensitif. Para ibu mestinya mengetahui jenis kulit dari bayinya masing-masing ya. Untuk itu, saat akan memilih popok untuk bayi, ibu harus mengetahui, apakah popok tersebut cocok untuk kulit bayinya, terutama bayi kulitnya sensitif, yang cenderung lebih mudah teriritasi.

2.   Ketahui ukuran popok bayi

Nah, ukuran popok juga penting untuk diketahui. Bayangkan, jika ukuran baju Ibu L, trus dipaksa memakai yang ukuran S, atau sebaliknya, pasti nggak nyaman banget kan. Begitu pula dengan popok bayi. Pilihlah popok yang ukurannya pas, nggak kegedean dan nggak kekecilan. Jika kekecilan, nanti kulit bayinya bisa iritasi, sedangkan jika kegedean dan longgar, popoknya bisa bocor saat anak aktif bergerak.

3.   Ketahui daya serap popok

Dengan semakin majunya teknologi saat ini, termasuk dalam urusan perpopokan, maka sudah tersedia juga popok dengan berbagai macam tingkat daya serapnya. Seberapa besar daya serap dan juga daya tampung popok sangat penting untuk diketahui para ibu demi kenyamanan bayinya.

4.   Ketahui fitur popok

Masing-masing popok memiliki fiturnya tersendiri. Ada yang memiliki sirkulasi udara yang baik, yang cepat menyerap, daya tampung besar, tidak mudah lembab dan iritasi, dan lain sebagainya. Sebaiknya ketahui semua fitur-fitur yang ada pada popok. Pilihlah popok dengan fitur yang lengkap, yang dapat membuat bayi nyaman saat memakainya.

5.   Ketahui bahan inti popok

Agar cairan bisa diserap dengan baik oleh popok, tentu dibutuhkan bahan-bahan inti yang mendukung struktur yang terdapat pada bagian dalam popok. For your information, saat ini sudah ada teknologi terbaru sebagai bahan inti struktur penyusun popok, yang SAP (Super Absorbent Polymer) yang berfungsi untuk mengunci cairan, dan membantu menyebarkan cairan secara merata. Jadi, nggak hanya daya serap tinggi dan daya tampung yang besar, namun penyebaran yang merata juga perlu diperhatikan. Jangan sampai anak memakai popok yang terlihat ‘gundal gandul’ dan ‘bergelayut manja’ karena cairannya berat di tengah, hehe.

 

MAKUKU SAP Diapers Slim

MAKUKU SAP Diapers Slim
MAKUKU SAP Diapers Slim

Salah satu popok yang menjadi rekomendasi adalah MAKUKU Diapers, karena banyak fitur-fitur yang menjadikan popok ini menjadi popok andalan yang membuat bayi nyaman selama menggunakannya. MAKUKU selalu menciptakan berbagai inovasi baru terhadap produk popoknya. Walaupun selama ini sudah memiliki fitur popok yang bagus, namun MAKUKU selalu melakukan upgrade terhadap fitur popoknya, sehingga menjadi lebih baik dan bagus, yang membuat bayi lebih nyaman lagi.  

Produk popok terbaru yang dikeluarkan MAKUKU adalah MAKUKU SAP Diapers Slim. Produk ini sudah di-upgrade dari versi sebelumnya, dimana MAKUKU SAP Diapers Slim sudah menggunakan teknologi SAP sebagai bahan inti strukturnya. MAKUKU SAP Diapers Slim menjadi pelopor popok dengan teknologi bahan inti terbaru, menggunakan struktur SAP. Teknologi pada popok ini juga dapat menjadi salah satu solusi yang dapat membantu para ibu di Indonesia untuk mengatasi ruam popok pada bayi.

 

Fitur-Fitur Unggulan MAKUKU SAP Diapers Slim

Teknologi SAP (Super Absorbent Polymer)

MAKUKU Diapers dengan teknologi SAP

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teknologi terbaru untuk bahan inti struktur MAKUKU SAP Diapers Slim sudah mengunakan SAP (Super Absorbent Polymer). Bahan ini mampu menyerap cairan dengan lebih maksimal. Hal ini membuat daya tampung dan daya serap MAKUKU SAP Diapers Slim lebih besar, dan mampu mengunci cairan dengan baik sampai 500ml, sehingga tidak terjadi osmosis balik. Dengan begitu permukaan popok tetap kering, dan kulit bayi pun terhindar  dari risiko ruam popok. 

Tipis

MAKUKU Diapers lebih tipis

Tingkat ketebalan MAKUKU SAP Diapers Slim hanya 1,6mm. Ini membuat popok ini terbilang tipis, dan tentunya juga ringan bagi bayi. Si kecil bisa bebas bergerak dan bermain tanpa terganggu oleh popok yang dipakainya. Dengan begitu, si kecil dapat bermain dengan lincah dan senang ke sana kemari seharian. Si kecil senang, Ibu pun bahagia. 

Anti-gumpalan

Dengan teknologi SAP, MAKUKU SAP Diapers Slim mampu membuat cairan menyerap dengan merata, dan tidak menggumpal di satu titik. Hal ini membuat MAKUKU Diapers tetap kering di bagian pemukaannya. Sehingga risiko terkena ruam popok dapat dihindari.

Daya Serap Besar

Selain teknologi SAP yang membuat daya serap popok lebih besar, bahan inti permukaan MAKUKU SAP Diapers Slim yang terbuat dari non-woven fabric hot air, juga ikut membantu penyerapan cairan menjadi lebih cepat, sehingga permukaan popok tetap kering.

Bahan Lebih Lembut dengan Struktur 3D

MAKUKU Diapers bahanya nyaman

Bagi luar permukaan MAKUKU SAP Diapers Slim terbuat dari kain no-woven dengan lapisan anti bocor, sedangkan bagian dalamnya terbuat dari kain non-woven dengan struktur permukaan 3D berbentuk hexagonal. Desain benjolan ini dapat mengurangi kontak langsung dengan kulit bayi, serta melancarkan sirkulasi udara, sehingga mengurangi kelembaban dan iritasi pada kulit bayi. Di bagian pinggang, menggunakan bahan elastis atau elastic rubber yang lembut, yang dapat ditarik dan fleksibel mengikuti lekuk tubuh bayi. Bayi pun jadi lebih nyaman, serta nggak gatal dan iritasi saat menggunakannya.

Permukaan Rongga Udara

Bagian permukaan MAKUKU SAP Diapers Slim juga dilengkapi dengan fitur rongga udara, sehingga sirkulasi udara dapat terjadi dari dua arah, namun tetap tidak menimbulkan kebocoran. Hal ini dapat mengurangi panas dan lembab, serta mencegah terjadinya ruam merah pada kulit bayi.

Heat Press Side

MAKUKU Diapers Heat Press Side

Untuk bagian penyambung kedua sisi diaper yang tipe celana, pemasangannya bukan menggunakan lem, namun dikompresi menggunakan alat ultrasonik. Sehingga pada bagian sambungan ini bahannya tetap lembut, tidak terjadi pergesekan di pinggang bayi, merobeknya pun jadi lebih mudah, dan mengurangi iritasi pada kulit bayi.

Anti-Bocor Samping

MAKUKU tidak bocor samping

Bahan inti tidak sepenuhnya berada di tengah-tengah lapisan bawah, namun juga terdapat di bagian sampingnya. Sehingga dapat mengurangi kebocoran dari samping. Bagian tepinya yang didesain membulat juga dapat membuat bayi lebih nyaman saat menggunakannya. 

Indikator Urin

Indikator urin MAKUKU Diapers

MAKUKU SAP Diapers Slim dilengkapi dengan indikator urin. Jika dilihat, terdapat 3 garis kuning yang membujur di bagian tengah diaper. Jika garis kuning ini berubah menjadi biru, ini mengindikasikan bahwa popoknya sudah penuh. Jadi, jika jadwal ganti popoknya belum tiba, namun indikator sudah menunjukkan bahwa popok sudah penuh, sebaiknya segera diganti popoknya, agar tidak terjadi ruam popok.

Tape Pembuang (Khusus Tipe Celana)

Tape pembuang MAKUKU Diapers Celana

Khusus untuk MAKUKU Diapers tipe celana, terdapat disposal tape, yang berfungsi untuk merekatkan atau mengunci popok, setelah popoknya digulung, sehingga memudahkan kita saat membuang popoknya.

Bentuk U untuk Produk Newborn (NB)  

 

MAKUKU bentuk U untuk NB

Khusus untuk MAKUKU SAP Diapers Slim ukuran NB atau newborn, popoknya didesain berbentuk U di bagian tengah depannya. Hal ini untuk mengurangi gesekan antara popok dengan tali pusar bayi yang baru lahir. 

 

Konsultasi Dokter Gratis 

Sejak bulan Agustus 2022, MAKUKU telah mengadakan program konsultasi dokter gratis bagi para Ibu di Indonesia. Konsultasi Ibu dan Anak ini sebagai salah satu upaya MAKUKU untuk memberikan edukasi perihal kesehatan Ibu dan Anak melalui MAKUKU Private Consultation. Mengingat, hingga saat ini masih banyak Ibu yang mengalami masalah dengan ruam popok. Dengan memberikan media untuk tanya dokter gratis, diharapkan para Ibu dapat konsultasi seputar ruam popok, dan cara pencegahan serta penanganan yang tepat bagi bayi mereka. 

Untuk penyebaran informasi yang lebih luas lagi, MAKUKU juga berkolaborasi dengan 10 rumah sakit di 10 kota berbeda di Indonesia untuk mengedukasi masyarakat seputar kesehatan, mendukung kesehatan bayi di masa pertumbuhannya, serta mengedukasi Ibu mengenai masalah ruam popok bayi. Selama program ini berlangsung, yaitu dari tanggal 16 Desember hingga 18 Desember 2022, MAKUKU akan membagikan popok bayi gratis kepada para Ibu yang datang berkonsultasi ke salah satu dari 10 rumah sakit yang berkolaborasi dengan MAKUKU, yaitu: 

1.       RS St. Carolus di Jakarta

2.     RSIA Bina Medika di Tangerang

3.     RS Lira Medika di Karawang

4.     RS Hermina Pasteur di Bandung

5.     RS Hermina Pandanaran di Semarang

6.     RSIA Putri di Surabaya

7.     RS Mitra Medika Premiere di Medan

8.     RSIA Azzahra di Palembang

9.     RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung

10.   RSIA Ananda di Makassar


Jadi untuk para Ibu yang khawatir anaknya mulai tidak nyaman dengan popoknya, atau sedang mengalami masalah ruam popok pada anaknya, yuk segera konsultasikan ke dokter. Selain mendapatkan popok bayi gratis dari MAKUKU, Ibu yang berkunjung ke salah satu rumah sakit di atas juga akan mendapat pendampingan langsung dari dokter spesialis anak dan spesialis kulit. Sedangkan bagi Ibu-Ibu yang ingin segera mendapatkan produk MAKUKU SAP Diapers Slim, produknya sudah tersedia secara offline di berbagai supermarket dan toko baby shop, maupun secara online di berbagai e-commerce yang ada di Indonesia. 

Nah, untuk informasi lengkap mengenai produk MAKUKU, konsultasi gratis, informasi seputar kesehatan Ibu dan Anak, serta event, lomba, dan kegiatan lain yang sedang diselenggarakan oleh MAKUKU, bisa baca di website resmi MAKUKU di https://makuku.co.id/id/, dan bisa juga follow akun media sosial dan official store MAKUKU di:

MAKUKU Store dan media sosial







  • Share:

You Might Also Like

2 comments