Kali ini saya ingin curhat mengenai liburan saya tahun lalu. Lebih tepatnya saat mudik ke kampung halaman saya di Kota Padang Tercinta ❤️. Saya dan keluarga pulkam karena adek saya akan menggelar pernikahan di sana. Karena ini merupakan acara besar, jadi saya dan keluarga besar sudah jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk jadwal kami agar tidak ada yang bentrok.
Susah memang untuk mempertemukan jadwal 9 orang saudara yang sudah
berpencar ke berbagai daerah. Belum lagi kebanyakan dari kami sudah
berkeluarga. Jangankan keluarga besar saya, menentukan jadwal liburan bagi saya
dan keluarga kecil saya saja begitu syulit. Di saat anak saya ada jadwal kosong
eh pak suami yang nggak bisa. Di saat suami bisa, malah saya atau anak saya
yang nggak bisa. Jadi bisa dibayangkan gimana sulit dan alotnya diskusi kami
saat menentukan hari pernikahan adek saya, karena semuanya sangat berharap bisa hadir.
Tapi seperti orang bijak bilang, yang namanya manusia hanya bisa
merencanakan, putusan akhirnya tetaplah Tuhan yang menentukan. Ketika kami
sudah menyepakati satu tanggal dimana hampir semuanya menyanggupi untuk hadir,
walaupun bakal mepet banget dengan hari H nya, namun kenyataannya berkata lain.
Jadwalnya sendiri sudah direncanakan sekitar 7 atau 8 bulan sebelumnya. Beberapa
dari kami mencoba untuk memperkirakan kapan sekiranya ada waktu yang lowong,
terutama saya dan beberapa saudara saya yang memiliki anak yang sedang bersekolah.
Walaupun sudah memiliki kalender pendidikan, namun tak jarang nantinya jadwalnya
bisa berubah. Apalagi anak saya saat itu dalam situasi baru lulus sekolah, yang
berarti saya mesti bersiap-siap untuk mencari sekolah lanjutan.
Walaupun sudah diinfokan sebelumnya bahwa anak saya
akan melaksanakan wisuda usai Ujian Sekolah, namun jadwal pastinya masih belum
ditentukan. Nah, tanggal pastinya baru diberitahukan sekitar sebulan sebelum
acara wisuda tersebut akan dilaksanakan. Waktunya ternyata juga berbarengan dengan jadwal pendaftaran PPDB, serta tak begitu jauh dari hari H pernikahan adek saya. Padahal saya sudah pesan tiket pesawat juga. Untungnya untuk tiketnya masih bisa resecheduled.
Namun udah kebayang gimana singkatnya liburan saya di kampung halaman nanti. Duh!
Padahal udah ngebayangin bisa hadir ke acara pernikahan adek sambil menikmati
liburan di sana. Kangen euy, karena sudah lama banget nggak pulkam
akibat pandemi.
Saya pun menginformasikan perihal ini kepada keluarga besar, sekaligus
memberitahukan bahwa saya nggak bisa berlama-lama di sana, karena usai acara
pernikahan, anak saya akan melaksanakan wisuda sekolah. Beberapa dari saudara saya
ada yang kecewa, karena kami memang sudah planning akan jalan-jalan ke
beberapa tempat wisata di sana, menikmati berbagai kuliner khas Padang, dan
menginap di rumah saudara saya yang tinggal di Kabupaten Solok Selatan.
Semuanya buyar dan berantakan karena jadwal yang tiba-tiba berubah dan nggak
sesuai dengan perkiraan kami.
Pikiran saya benar-benar kacau saat itu, sebel karena rencana yang sudah saya susun baik-baik, tiba-tiba jadi berantakan. Saya mesti menyusun ulang rencana yang
baru. Ketika semua jadwal sudah dipastikan tidak akan ada yang berubah lagi, maka
saya pun menjadwal ulang pemesanan tiket pesawat. Sambil menyelesaikan beberapa
pekerjaan, saya juga mengurus printilan untuk wisuda anak saya, dokumen-dokumen
yang diperlukan untuk ikut PPDB, beberapa keperluan untuk pernikahan adek saya,
serta persiapan yang akan dibawa untuk pulkam nanti.
Puyeng? Banget! Namun yang paling bikin deg-degan adalah saat pendaftaran
PPDB. Gimana nggak, persaingannya ketat banget. Enaknya pendaftaran PPDB secara
online adalah sistemnya yang lebih transparan, kita nggak perlu repot-repot ke
sekolah membawa berbagai dokumen, serta mesti antri yang menghabiskan tenaga dan waktu.
Belum lagi jajannya jika antrinya kelamaan, wkwkwk....
Yang nggak enaknya kalau pendaftaran PPDB online itu adalah jika
internet atau perangkat pendukungnya bermasalah. Bisa panik banget kalau sampai
itu terjadi. Deg-degan apakah pendaftaran kita sudah ter-submit
atau belum. Perangkat yang tiba-tiba nge-hang, atau internet yang
lemotnya minta ampun. Rasanya pengen gigit hape atau laptopnya kalau sampai hal itu
terjadi. Alhamdulilahnya itu tidak sampai terjadi pada saya kemarin. Deg-degannya malah karena nama anak saya yang terpental dari sekolah yang sudah didaftarkan.
Nah, yang jadi pikiran saya kemudian adalah gimana caranya mendaftar
PPDB saat saya sedang berada di kampung nanti, mengingat jadwal pendaftaran
PPDB berlangsung hingga hari H pernikahan adek saya. Jadi ada kemungkinan saya
harus mendaftar PPDB jalur selanjutnya jika anak saya belum lulus di jalur
sebelumnya. Terakhir saya pulkam, saya cukup kesulitan dengan jaringan internet
di sana. Walaupun berada di tengah kota, namun entah mengapa beberapa jaringan
internet tidak terjangkau hingga ke dalam kamar. Jadi saya mesti ke ruang tamu
dulu untuk mendapatkan akses internet. Bahaya kan kalau saya nggak bisa
mendaftar PPDB untuk anak saya. Soalnya kesempatan ini nggak akan bisa diulang lagi.
Kegelisahan ini saya sampaikan kepada saudara saya yang tinggal di
Padang. Alhamdulillah, kata adek saya di sana sudah tidak ada masalah dengan jaringan
internet. Ternyata beberapa bulan sebelumnya adek saya sudah menggunakan modem
Telkomsel Orbit di rumah. Pantesan belakangan ini tiap video call
jaringannya lancar terus, karena biasanya jaringan internetnya suka bermasalah
dan dia tiba-tiba menghilang dari video conference, hihi....
Modem WiFi Telkomsel Orbit |
Setelah mendengar itu, saya bisa sedikit bernapas lega. Di rumah, saya
juga menggunakan modem Telkomsel Orbit. Alhamdulillah, selama ini tak ada
masalah dengan jaringan internet di rumah. Semua pekerjaan yang mengandalkan
internet bisa berjalan dengan baik, termasuk saat pendaftaran PPDB anak saya kemarin.
Btw mengenai Telkomsel Orbit, ternyata saat ini Telkomsel telah mengeluarkan
seri terbaru untuk modem Telkomsel Orbitnya, yaitu Orbit Star N2.
Fitur dan Spesifikasi Telkomsel Orbit Star N2
Modem WiFi Telkomsel Orbit Star N2 |
Modem merupakan salah satu pilihan perangkat pendukung internet bagi
mereka yang menyukai segala sesuatu yang praktis, fleksibel, dan nggak ribet. Selain
pemasangannya yang mudah, dan nggak memerlukan teknisi, modem juga bisa
dipindah-pindahkan letaknya ke berbagai area yang ada di dalam rumah, serta
pemilik modem nggak perlu melakukan kontrak berlangganan. Biaya internetnya pun
bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Mengapa saya memilih modem Telkomsel Orbit? Tentunya karena berbagai
fitur yang menjadi keunggulan dari modem ini. Begitupun dengan Telkomsel Orbit
Star N2 dengan kelebihannya tersendiri. Salah satunya adalah karena harganya
yang cukup affordable alias ramah di kantong untuk ukuran modem
sekelasnya. Fyi, kita cukup merogoh kocek Rp589.000,- saja untuk bisa memiliki
modem Orbit Star N2 ini. Walaupun harganya terbilang murah, namun fitur dan
spesifikasi yang disematkan pada modem ini nggak murahan. Berikut fitur dan
spesifikasi modem WiFi Telkomsel Orbit Star N2.
1.
Kecepatan rata-rata hingga 15Mbps.
2.
Dapat mengganti password WiFi melalui aplikasi.
3.
Dapat mengecek pemakaian paket data secara berkala.
4.
Dapat melihat estimasi pemakaian paket data per hari dan
per bulan.
5. Dilengkapi dengan Website Filtering, Whitelist, dan Blacklist untuk akses internet yang aman bagi keluarga.
Bagi yang ingin membeli modem Orbit Star N2, produknya bisa dibeli
langsung ke outlet Grapari terdekat, mitra Telkomsel, atau di outlet-outlet IT
langganan ya. Atau bagi yang ingin membeli secara online, produknya bisa dipesan melalui official marketplace MyOrbit yang ada di Tokopedia, Shopee, Blibli, JD.ID, Lazada,
Akulaku, Bukalapak, maupun di TikTok Shop MyOrbit.
Gimana jika modemnya bermasalah? Untuk masalah ini pembeli bisa
menghubungi Customer Service Telkomsel Orbit via WhatsApp di nomor 08111 776
706, atau bisa juga via e-mail, atau DM ke Instagram @myorbit. Hingga saat ini
sudah tersedia sebanyak 30 titik service center Telkomsel Orbit yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Oiya, selama di kampung kemarin, alhamdulillah saya tidak
mengalami kendala jaringan internet saat melakukan pendaftaran PPDB, walaupun kemudian
nama anak saya terpental dari sekolah yang dituju. Namun saya masih bersyukur, karena
di detik-detik terakhir pendaftaran, anak saya masih bisa masuk ke sekolah negeri lewat
jalur PPDB. Saat ini benar-benar perjuangan untuk mendaftar ke sekolah negeri.
Untungnya untuk mengakses internet nggak terlalu syulit, karena ada Telkomsel
Orbit 😊
0 comments