Yuk, Lindungi Keluarga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Vaksinasi Influenza
Kesehatan adalah hak setiap manusia. Hak kesehatan ini tak hanya tertuang dalam konstitusi UUD RI 1945 saja, namun juga dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 November 1948. “Setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya.”
Begitu pentingnya kesehatan, sehingga diatur oleh negara dan bahkan konstitusi dunia. Ini karena kesehatan menjadi salah satu modal utama bagi manusia untuk bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Agar kesehatan tubuh tetap terjaga, maka setiap orang perlu menjaga sistem imun atau kekebalan tubuhnya dengan baik, karena sistem imun merupakan perlindungan terdepan bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Menerapkan pola hidup
sehat dalam keseharian menjadi salah satu cara untuk menjaga sistem imun tubuh
agar tetap kuat. Mungkin sudah banyak juga yang mengetahui, apa saja pola hidup
sehat. Namun sekedar untuk mengingatkan, bahwa pola hidup sehat yang disarankan
oleh ahli nutrisi dan tenaga kesehatan itu adalah dengan mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang, istirahat yang cukup, rutin berolahraga,
Kenapa Harus Vaksin?
Selain menerapkan pola hidup sehat, langkah lainnya yang perlu dilakukan untuk membantu tubuh dalam membentuk pertahanan dan perlindungan dari berbagai ancaman penyakit infeksi yang berbahaya adalah dengan melakukan vaksinasi. Kenapa harus vaksin? Karena vaksin bekerja untuk merangsang sistem kekebalan tubuh di saat kondisi imun tidak memungkinkan untuk melawan virus yang datang menyerang.
Umumnya antibodi akan mulai terbentuk setelah satu hingga dua minggu pasca dilakukannya vaksinasi. Kita dapat menjadikan vaksin sebagai salah satu investasi kesehatan jangka panjang lho, karena selama ini sudah terbukti mampu mencegah dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat suatu penyakit. Pemberian vaksin ini tidak saja berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit, namun juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.
Berkaca pada kasus Covid-19 yang baru saja melanda dunia, termasuk Indonesia. Saat itu pemerintah kita secara masif melakukan pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat, dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus corona, serta untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Pemberian vaksin tersebut hingga saat ini sangat dirasakan manfaatnya. Di saat seseorang diserang virus Covid-19, tubuh mereka mampu memberikan perlawanan, sakit yang dirasakan pun tidak begitu fatal, dan akhirnya bisa sembuh.
Tak hanya vaksin Covid-19, banyak jenis vaksin lainnya, seperti vaksin influenza, vaksin hepatitis A, vaksin tifoid, vaksin HPV, dan lain-lain, termasuk vaksin atau imunisasi yang biasa diberikan pada usia balita, seperti vaksin hepatitis B, polio, BCG, DPT, PCV, rotavirus, dan juga vaksin campak.
Mengenal Vaksinasi Influenza Quadrivalent
Bicara soal vaksin, beberapa waktu lalu, kebetulan saya hadir dalam acara konferensi pers yang membahas mengenai pentingnya vaksinasi influenza, terutama bagi keluarga dan kelompok rentan. Acara yang diselenggarakan oleh PT Kalventis Sinergi Farma dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut Pekan Imunisasi Dunia atau World Immunization Week 2023.
Melalui acara ini, saya mendapatkan wawasan yang lebih luas lagi mengenai apa itu influenza, bagaimana gejala dan dampak yang ditimbulkannya, siapa saja yang berisiko terinfeksi dan tertular virus influenza, bagaimana cara pencegahannya, serta rekomendasi yang disarankan oleh narasumber ahli yang hadir. Oiya, berikut pembicara dan beberapa narasumber yang hadir dalam acara yang dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Mei 2023 di Aula RSUD Pasar Minggu, Jakarta tersebut.
Dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia 2023, Kalventis mendukung Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memberikan vaksinasi kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan di DKI Jakarta, terutama yang bertugas menangani pasien lanjut usia, serta pasien diabetes. Kegiatan vaksinasi sendiri sudah dilaksanakan sejak tanggal 11 Mei 2023 di RSUD Pasar Minggu. Hal ini disampaikan oleh Bapak Ridwan Ong dalam sambutannya.
Beliau juga menyampaikan bahwa PT Kalventis Sinergi Farma akan terus memperkuat komitmennya untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit menular, serta memberikan edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit influenza, yang sering dianggap penyakit yang tidak berbahaya. Sementara risiko komplikasinya dapat menyebabkan kematian.
Masih dalam kegiatan yang sama, Ibu Ani selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan bahwa kegiatan pemberian vaksinasi influenza untuk para nakes ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan Pekan Imunisasi Dunia, yang puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta. Beliau mengajak masyarakat yang memiliki anak atau keponakan berusia balita, agar datang ke Kota Casablanka untuk mendapatkan layanan terkait bayi dan balita, serta mengikuti berbagai kegiatan dan edukasi mengenai pentingnya imunisasi.
Untuk diketahui, pada Pekan Imunisasi Dunia
tahun 2023 ini tema yang diusung adalah “Ayo lindungi diri, keluarga, dan masyarakat, dengan
imunisasi lengkap”. Hingga saat ini, imunisasi memang masih menjadi salah satu upaya kesehatan
masyarakat yang sangat efektif dan efisien dalam menanggulangi penyakit menular.
Sehingga imunisasi akan terus menjadi konsentrasi program-program prioritas
Kementerian Kesehatan, termasuk Dinas Kesehatan.
“Pandemi mengajarkan bahwa setiap langkah dan upaya kesehatan yang dilakukanakan sangat menguatkan, jika didukung dan dilaksanakan secara berkolaborasi.”
Penjelasan Para Ahli Mengenai Pentingnya Vaksinasi Influenza
Dalam pemaparannya mengenai Kebijakan Program Imunisasi, Pencegahan, dan Pengendalian ISPA, dr. Dwi menyampaikan bahwa dalam UU Perlindungan Anak dan UU Kesehatan ditegaskan bahwa imunisasi dasar perlu diberikan dan menjadi hak anak, dalam upaya pencegahan penyakit yang dapat dihindarkan melalui imunisasi. Untuk itulah pemerintah memberikan imunisasi lengkap kepada bayi dan anak. Bahkan ke depannya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan mendorong upaya pemberian imunisasi untuk seluruh anak sekolah dasar yang ada di Jakarta.
dr. Dwi juga menjelaskan mengenai pneumonia, yang merupakan penyebab kematian dari komplikasi influenza. Bahkan hampir sepertiga kematian pengidap pneumonia disebabkan oleh infeksi virus influenza. Pneumonia sendiri merupakan penyakit yang bisa menyebabkan peradangan alveoli (kantung udara) pada paru-paru.
Sebagai upaya pencegahan terhadap influenza, yang dapat dilakukan adalah dengan memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, serta melakukan vaksinasi. Jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian.
Pneumonia dapat menjadi beban
ekonomi bagi dunia, termasuk Indonesia. Sebagai dampak ekonomi kasus pneumonia
di Indonesia diperlukan biaya sekitar 379,3 miliar rupiah untuk perawatan bagi penderita pneumonia di Indonesia, yang dalam kurun waktu 6 tahun
terakhir ini mencapai angka 1,26 juta kasus pertahunnya. Menurut beliau, angka
ini dapat diturunkan dengan tindakan pencegahan, salah satunya yaitu dengan melakukan
vaksinasi Pneumokokus.
Bahaya Influenza
Selain dr. Dwi, hadir juga Prof. Samsuridjal, yang memaparkan mengenai bahaya influenza. Menurut Prof. Samsuridjal, hingga saat ini masih banyak orang yang beranggapan
bahwa influenza itu penyakit ringan dan tidak berbahaya, serta yang perlu vaksinasi
influenza itu cukup orang tua saja. Padahal dari data WHO diketahui bahwa setiap tahunnya, orang
yang meninggal karena virus influenza mencapai 500 ribu orang, dan 70%
diantaranya merupakan orang lansia.
Prof. Samsuridjal mengatakan
bahwa masih banyak pula yang menganggap selesma dan influenza itu dua hal yang
sama. Padahal keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Walau keduanya memiliki
gejala yang mirip dan sering terjadi saat musim hujan atau pancaroba, namun akibat
yang ditimbulkan oleh influenza jauh lebih parah daripada selesma.
Untuk itulah Satgas
Imunisasi Dewasa PAPDI merekomendasikan agar seluruh tenaga kesehatan mendapatkan
vaksinasi influenza tahunan, dengan alasan:
1.
Risiko tertular di tempat kerja lebih
tinggi.
2.
Mengurangi risiko tenaga kesehatan
menularkan influenza ke pasien rentan.
3. Mengurangi ketidakhadiran tenaga kesehatan
selama terkena influenza, sehingga risiko kekurangan tenaga medis dan biaya
untuk keberlangsungan pelayanan kesehatan dapat diminimalisir.
4. Mempertahankan citra dan etika rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan patient safety.
Vaksinasi Influenza bagi Penderita Diabetes
Apakah pasien diabetes perlu vaksinasi influenza? Menurut Prof. Ketut, pasien diabetes penting diberikan vaksinasi influenza, karena mereka termasuk dalam kelompok yang lebih rentan terkena infeksi influenza. Beliau mengatakan bahwa angka penderita diabetes di Indonesia cukup besar, dan sayangnya tingkat kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes juga sangat minim. 70% dari penderita diabetes bahkan tidak menyadari jika mereka terkena diabetes.
Mendengar penjelasan dari semua narasumber tersebut, saya setuju jika vaksinasi influenza mesti dilakukan untuk melindungi keluarga dan masyarakat dari penyakit influenza. Mencegah memang jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan pemberian vaksinasi influenza, menjadi salah satu upaya kita untuk melindungi diri dari serangan virus influenza, serta mencegah penyebaran virus tersebut ke orang lain, dan juga sebagai investasi di masa depan terhadap risiko biaya yang harus dikeluarkan jika terkena penyakit tersebut.
Acara lalu ditutup dengan foto bersama pembicara, narasumber ahli, dan para tenaga kesehatan RSUD Pasar Minggu yang hadir. Usai itu juga dilaksanakan pemberian vaksinasi influenza pada para nakes secara simbolis. Oiya, untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai vaksin, silakan kunjungi akun resmi @kenapaharusvaksin di Instagram ya.
4 comments