Morinaga Morigro, Solusi Anak Makan Lahap untuk Tumbuh Kembang yang Optimal
“Jahran, makan dulu yaa!” ujarku sambil meletakkan sepiring nasi, lengkap dengan lauk dan sayurnya di atas meja makan.
“Iya, Maa,” sahut Jahran dari tempatnya duduk, yang tak jauh dari meja makan.
Setelah mendengar jawaban dari si
kecil, saya pun melangkah ke ruang belakang untuk lanjut menyelesaikan
pekerjaan rumah tangga lainnya. Beberapa menit kemudian, saya kembali ke ruang tengah
untuk memastikan Jahran sudah melahap makan siangnya. Di meja makan, nampak piring
yang kuletakkan tadi isinya masih utuh.
“Jahraan! Makan duluu!” panggilku
dengan nada sedikit tinggi.
“Iya, Maa. Nanti Jahran makan. Sekarang
perut Jahran masih kenyang,” jawab Jahran sambil memegang perutnya.
“Kenyang gimana? Kamu kan belum makan apa-apa. Cuma sarapan aja tadi pagi. Itu pun makannya dikit. Masa masih kenyang sih?” balasku sambil melangkah ke arahnya.
“Tapi Jahran belum mau makan, Maa…,” rengeknya.
Matanya menatapku dengan pandangan memelas.
“Katanya mau jadi pesepak bola yang
hebat. Kalau mau jadi pesepak bola itu, kamu makannya harus banyak. Biar kuat
nendang bolanya, larinya juga bisa lebih kencang,” jawabku dengan nada mulai melunak. Aku kemudian duduk di sampingnya, dan mulai membelai
rambutnya.
“Ayuk, makan dulu yaa. Kamu mau makan
sendiri atau mama yang bantu suapin?” bujukku lagi.
“Ya udah, Mama aja yang suapin, tapi
makannya dikit aja yaa,” jawab Jahran dengan raut wajah sedikit cemberut.
Duh, Nak. Mengapa setiap waktunya makan
selalu saja ada drama begini. Sekarang susah sekali menyuruhnya makan. Padahal
saat masih balita dulu, makannya sangat lahap. Bahkan bisa dibilang rakus,
karena setiap melihat orang makan, apapun itu makanannya, ia pun pasti menginginkannya.
Dan biasanya, makanan tersebut akan habis dilahapnya.
Jika kuperhatikan, perubahan pola
makannya ini mulai terjadi sejak ia masuk bangku sekolah dasar. Pipinya yang
dulu berisi, perlahan-lahan mulai berkurang. Begitupun dengan tubuhnya. Ia
tumbuh ‘imut’ dibandingkan anak seusianya. Banyak yang mengira kalau usianya
masih kecil dari usianya yang sesungguhnya. Apalagi ia sangat aktif bermain
sepak bola, bersepeda, dan aktivitas fisik lainnya. Harusnya ini juga diimbangi
dengan asupan makanannya, sehingga ia bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Berbagai upaya sudah kucoba agar Jahran
mau makan dengan lahap. Mulai dari membuatkan menu makanan yang beragam agar ia
tak bosan, membuatkan makanan kesukaannya, menyajikan makanan dengan cara
menarik, mengajaknya membuat makanan bersama, dan lain sebagainya. Namun belum
ada yang berhasil.
Untungnya ia suka minum susu dan juga camilan.
Walaupun keduanya ini tak akan bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya, namun
menurutku paling tidak untuk sementara bisa menjadi pengisi perut dan juga
penambah energinya. Langkah terakhir yang biasanya kulakukan agar si kecil mau
makan adalah dengan menyuapinya. Itu pun harus dirayu agar ia mau menghabiskan
makanannya.
Sebagai orang tua, tentunya saya tak
ingin hal ini terjadi. Apalagi sampai berlarut-larut. Orang tua mana pun pasti
ingin anak-anaknya makan lahap, serta dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain
lingkungan dan pola asuh orang tua, saya tahu bahwa makanan yang diasup oleh
anak juga memegang peranan yang sangat penting pada tumbuh kembangnya. Namun,
apalagi yang bisa menjadi solusi agar anak bisa makan dengan lahap?
Penyebab dan Dampak Masalah Makan Terhadap Tumbuh Kembang Optimal
Para pembicara dan pakar yang hadir dalam acara EduHealth bersama Morinaga |
Seakan menjawab pertanyaan yang menjadi
kegundahanku sebagai seorang ibu, dan mungkin juga banyak orang tua lainnya,
pada hari Selasa, 18 Juli 2023, bertempat di Habitate, Jakarta, saya berkesempatan
untuk mengikuti kegiatan EduHealth bersama Morinaga. Topik yang dibahas pun
sangat cocok dengan permasalahan yang sedang saya hadapi, yaitu “Penyebab dan
Dampak Masalah Makan Terhadap Tumbuh Kembang Optimal”.
Saya berharap, dengan mengikuti acara
ini, saya bisa mendapatkan pencerahan dan juga solusi terhadap masalah makan
yang terjadi pada anak saya. Apalagi hadir pada acara ini para pembicara yang hebat
dan kompeten di bidangnya, diantaranya ada Prof. dr. Badriul Hegar Syarif,
Sp.A(K), Ph.D, seorang Pakar Gastrohepatologi RSCM; Dr. dr. Bernie Endyarni
Medise, Sp.A (K), MPH, sebagai Dokter Tumbuh Kembang Anak RSCM; Vera Itabiliana
S. Psi, seorang Psikolog Anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia;
serta Junita, selaku Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals; dan dr.
Muliaman Mansyur, selaku Head of Medical KALBE Nutritionals.
Acaranya sendiri terdiri dari dua sesi.
Sesi pertama diisi dengan kegiatan EduHealth bersama para pakar, yang membahas
tentang tumbuh kembang anak, khususnya terkait masalah makan. Lalu pada sesi
kedua diisi dengan acara pengenalan, sekaligus peluncuran produk terbaru dari
Morinaga.
Mengikuti kegiatan EduHealth bersama Morinaga |
Sebagai pembuka pada sesi pertama,
Prof. dr. Badriul Hegar atau yang akrab disapa Prof. Hegar mengatakan bahwa masalah
makan pada anak perlu menjadi perhatian, karena berdasarkan data, hal ini akan
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, begitu pun dengan sosial emosionalnya.
Menurut Prof. Hegar, terdapat berbagai
jenis gangguan atau masalah makan, diantaranya ada yang disebut feeding
difficulty (kesulitan makan), picky eating (pilih-pilih makanan), selective
eating (menolak jenis makanan tertentu, misalnya sayur), neophobia (menolak
makanan baru), dan feeding disorder (kelainan perilaku makan).
Mengatasi gangguan makan pada anak menjadi sebuah persoalan yang cukup kompleks. Dokter perlu berkoordinasi dengan orang tua si anak, untuk mengetahui latar belakang terjadinya gangguan makan, melakukan pemeriksaan secara fisik, analisis, dan juga statistik. Semua ini untuk mengetahui apakah gangguan makan yang terjadi diakibatkan oleh faktor organic, seperti alergi, infeksi, atau asam lambung. Dokter biasanya akan melakukan diagnosis, dan mengobati penyakit yang menjadi penyebab anak kesulitan makan.
Jika setelah pengobatan ternyata anak
masih sulit makan, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Dokter biasanya
akan meminta data tambahan, seperti bagaimana situasi yang terjadi saat proses
pemberian makan, adakah masalah pada perilaku anak, dan interaksi antara orang
tua/ pemberi makan dan anak saat proses makan tersebut. Prof. Hegar mengatakan, dalam hal ini banyak pihak
yang terlibat, baik orang tua, keluarga, dokter, dan psikolog.
Dari sisi psikologi, Ibu Vera mengungkapkan
bahwa makan itu bukanlah sekedar memberi asupan nutrisi pada anak, tapi juga ada
interaksi antara orang tua/ si pemberi makan dengan anak. Interaksi yang
terjadi pada saat aktivitas makan sangat menentukan bagaimana persepsi anak terhadap
makanan, dan juga persepsinya mengenai situasi makan itu sendiri, seperti
apakah kegiatan makan itu menyenangkan atau malah membuatnya stres.
“Jadi kalau dari sisi psikologis dilihatnya
dari situ. Apa yang terjadi pada tahun-tahun pertama si anak makan. Apakah
situasi makannya kurang menyenangkan, orang tua/ si pemberi makan yang memberikan
makan sambil marah-marah, dipaksa makan, atau orang tua suka memberi reward
berupa makanan sampingan kesukaan si anak. Walaupun tindakan ini bermaksud baik,
namun ini akan membuat si anak menilai bahwa makanan yang dijadikan reward
ini lebih baik ketimbang makanan utamanya,” ungkap Psikolog Vera.
Selain itu, beliau juga mengatakan
bahwa kebiasaan makan orang tua di rumah juga dapat berpengaruh pada anak-anak.
Mulai dari variasi menu makanan yang disediakan, hingga aktivitas makan yang
biasa dilakukan di rumah, seperti kebiasaan makan sendiri-sendiri, makan di
atas kasur, atau makan sambil main ponsel.
Selanjutnya Dr. Bernie menjelaskan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Menurut beliau, secara garis besar ada 3 faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan.
Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
1. Genetik
Tumbuh kembang anak yang diturunkan
dari gen orang tuanya, misalnya tinggi badan, warna dan tekstur rambut,
kecerdasan, dan juga kondisi kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Faktor genetik ini berperan sekitar 20 – 30% pada tumbuh kembang anak.
2. Nutrisi
Pemberian nutrisi yang cukup dan
seimbang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tak hanya memberikan
nutrisi saja, namun proses pemberian makannya juga perlu diperhatikan.
3. Lingkungan
Faktor lingkungan di sini bisa berupa
pemberian imunisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap
serangan penyakit tertentu, pemberian stimulasi yang tepat, dan juga pola asuh
yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
“Memberikan stimulasi itu harus berulang-ulang. Misalnya saat memperkenalkan makanan pada anak, itu harus dilakukan berulang-ulang, dan harus disesuaikan juga dengan tahapan perkembangan anaknya. Jadi untuk tumbuh kembang anak itu tak hanya bicara soal nutrisi dan stimulasi saja, namun juga ada komponen lainnya,” jelas Dr. Bernie.
Dr. Bernie pun mengatakan bahwa ada dampak yang ditimbulkan jika masalah makan pada anak ini dibiarkan berlarut-larut, terutama terhadap tumbuh kembangnya. Di awal-awal mungkin saja dampaknya tak begitu terlihat, misalnya tidak ada penurunan berat badan. Namun, orang tua harus memastikannya dengan selalu memantau perkembangan berat badan anak lewat gambaran plot di kurva yang ada di dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Jika orang tua melihat ada perubahan
yang cukup signifikan, segeralah lakukan evaluasi, dan mencari pertolongan ke
tenaga kesehatan agar dapat diketahui apa penyebabnya. Karena kalau masalah ini
didiamkan begitu saja, tak hanya pertumbuhan fisiknya saja yang akan terganggu,
namun perkembangan otak anak juga terganggu,” ujar Dr. Bernie.
Peluncuran Susu Morinaga Morigro
Peluncuran Susu Morinaga Morigro |
Pada sesi kedua, PT Sanghiang Perkasa
(KALBE Nutritionals) melalui brand Morinaga memperkenalkan produk terbarunya,
yaitu Morinaga Morigro. Acara peluncuran Morinaga Morigro sendiri bertepatan
dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional, yang tahun ini mengangkat tema “Anak
Terlindungi, Indonesia Maju”.
Morinaga
Morigro hadir dengan tujuan
untuk membantu melindungi dan mengoptimalkan nutrisi anak, sehingga tumbuh
kembangnya tidak terganggu karena susah makan. Kehadiran Morigro seakan menjadi
jawaban, dan juga solusi atas persoalan yang dihadapi oleh para orang tua yang
anaknya mengalami masalah makan. Informasi lebih lengkap mengenai Morinaga
Morigro kemudian dijelaskan oleh dr. Muliaman dan Ibu Junita dari KALBE Nutritionals.
Sesi kedua diawali dengan pemaparan
dari dr. Muliaman mengenai hal apa saja yang menjadi penyebab, sehingga anak mengalami
masalah makan. Beliau sependapat dengan penjelasan dari para pakar sebelumnya,
yang mengatakan bahwa penyebab anak bermasalah makan bisa terjadi karena kondisi
organ tubuh anak yang kurang sehat (organic), serta perilaku dan lingkungan
yang tidak sehat. Untuk masing-masing contohnya, bisa dibaca pada infografis di
bawah ini.
Selanjutnya Ibu Junita menyampaikan
bahwa berdasarkan studi yang dilakukan Morinaga bersama lembaga riset Ipsos kepada
ibu-ibu yang memiliki anak usia 1 hingga 6 tahun di daerah Jabodetabek dan
Medan, ditemukan hasil bahwa 55% orang tua menyatakan anaknya mengalami masalah
nafsu makan.
Berdasarkan hasil riset tersebut, KALBE Nutritionals melalui brand Morinaga kemudian menghadirkan sebuah inovasi baru dengan meluncurkan Morinaga Morigro, sebagai produk susu penambah nafsu makan anak, dengan komposisi yang dapat membantu para ibu dengan anak yang mengalami masalah makan. Berikut formula yang terkandung pada Susu Morinaga Morigro.
Komposisi dan Peran Nutrisi Pada Susu Morinaga Morigro
1. Menjaga Berat Badan
Ideal dan Booster Nafsu Makan
Morigro merupakan
susu penambah berat badan anak 1 3 tahun. Ini karena Morigro
diperkaya dengan minyak ikan, yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak,
serta mengandung sumber protein berkualitas, yang dapat membantu menjaga berat
badan anak agar tetap ideal.
2. Meningkatkan
Daya Tahan Tubuh
Susu Morigro
juga dilengkapi dengan Bifidobacterium langum BB536 (probiotik), sumber serat (prebiotik)
FOS, serta tinggi vitamin A, C, E, dan zink, yang dapat meningkatkan daya tahan
tubuh anak.
3. Membantu Tumbuh
Kembang
Sebagai susu
pertumbuhan anak 1 tahun, Morigro membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Untuk itu Susu Morigro diformulasikan dengan bahan tinggi
kalsium, vitamin D, serta sumber 14 vitamin & 9 mineral.
4. Meningkatkan
Kecerdasan
Selain itu, Susu Morigro mengandung DHA, Omega 3 & 6, serta sumber zat besi dan kolin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan membantu memperkuat fungsi otak. Anak pun jadi lebih mudah fokus saat menerima ilmu dan informasi dari sekitarnya.
Anak yang Direkomendasikan untuk Minum Susu Morigro
1. Anak yang kurang
nafsu makannya karena berbagai sebab.
2. Anak tidak mau
makan karena demam, sariawan, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya.
3. Anak yang
makannya sedikit.
4. Anak yang
pilih-pilih makanan (picky eater).
5. Anak yang tidak
suka makan nasi dan sayur (selective eater).
6. Anak yang suka
mengemut-emut makanan, dan terkadang dilepehin.
7. Anak yang maunya
makanan lunak/ cair saja, dan belum bisa makan makanan keras.
8. Anak yang berat
badannya tidak naik-naik.
9. Anak yang
aktif.
10. Orang tua yang
ingin mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan usia di atas 1 tahun.
dr. Muliaman menekankan bahwa dengan berbagai manfaat susu bagi pertumbuhan, sebaiknya susu tidak dijadikan sebagai pengganti makanan padat/ utama, namun lebih difungsikan sebagai pelengkap makanan. Bagaimanapun juga, makanan padat/ utama tetap harus
diberikan pada anak, karena kandungan nutrisinya lebih lengkap, dan anak pun akan
mendapatkan stimulasi dengan mengkonsumsi makanan padat tersebut.
“Sebaiknya jangan memberikan susu pada anak sebelum ia makan makanan utama/ padatnya, karena itu akan membuat anak cepat kenyang dan malas makan. Kecuali anak benar-benar mengalami masalah makan. Susu Morigro akan membantu meningkatkan nafsu makan anak, sehingga anak bisa lahap makannya,” ungkap dr. Muliaman.
Morinaga
Morigro mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia, untuk
menjadi warga dunia yang siap menghadapi tantangan di masa depan. MORINAGA
MORIGRO, BANTU OPTIMALKAN NUTRISI ANAK
#AnakLahapGROMAXimal
Morinaga Morigro, Susu Penambah Nafsu Makan Anak
Susu Morigro, Penambah Nafsu Makan Anak |
Pulang dari acara tersebut, saya mendapatkan
banyak insight, termasuk solusi bagaimana caranya menambah nafsu makan
anak sehingga ia bisa makan dengan lahap. Salah satunya dengan cara memberikan Morigro. Selain itu, seperti yang diajarkan oleh para pakar tadi, saya juga harus lebih sabar dan telaten lagi saat mengajarkan dan mengajak si kecil agar mau makan.
Sebagai salah satu upaya untuk
mengatasi masalah makan pada Jahran, saya pun ingin memberikan Morigro padanya.
Dari yang saya ketahui dari acara tadi, untuk saat ini Susu Morigro tersedia
dalam 2 varian rasa, yaitu rasa madu dan vanilla. Kedua varian ini memiliki
formulasi yang sama, namun dengan rasa yang sedikit berbeda. Pada acara tersebut,
saya sempat mencicipi kedua varian rasanya. Keduanya sama-sama enak. Namun tingkat
kemanisan pada Morigro Madu cenderung lebih light dibandingkan Morigro
Vanila.
Yang saya suka dari Susu Morigro ini
adalah, karena selain mangandung formulasi GROMAX yang dapat membantu anak agar
tumbuh dan berkembang dengan optimal, Morigro ini juga less sugar. Makanya ketika
saya coba, rasa manis pada susunya terasa alami, karena berasal dari madu dan
vanilanya.
Si Kecil Menyukai Rasa Susu Morinaga Morigro yang Enak! |
Saat saya berikan Susu Morigro pada
Jahran, ia sangat suka. Katanya rasanya enak. Beberapa hari minum Morigro, ada
sedikit perubahan pada pola makan Jahran. Jika biasanya susah disuruh makan, sekarang
ia makan makanannya dengan lahap. Syukurlah, lega rasanya hati ini. Morinaga
Morigro merupakan susu formula anak yang benar-benar bermanfaat sebagai nutrisi
tambahan dan penambah
nafsu makan anak.
Morinaga Morigro terdiri dalam 3 ukuran, yaitu ukuran 200gr dan 400gr dalam bentuk kemasan kotak, serta ukuran 800gr dalam kemasan kaleng. Susu Morigro bisa didapatkan secara online di berbagai ecommerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli, serta secara offline di supermarket, minimarket, dan toko susu. Untuk informasi lengkapnya, silakan berkunjung ke situs resmi Morigro di https://morigro.id, dan bisa juga berkunjung ke akun resmi media sosial Morinaga Morigro di Instagram @morigro.id.
Morigro Madu dan Morigro Vanila |
2 comments