Andy Suryansah, Pahlawan Anti Nyamuk dari Surabaya
Nyamuk adalah makhluk yang paling menjengkelkan di dunia. Tak hanya dengungannya yang mengganggu, namun gigitannya juga dapat menimbulkan bentol kemerahan dengan rasa gatal yang membuat orang tak nyaman. Bahkan beberapa dari spesies nyamuk ini dapat menyebabkan kematian. Sayangnya, serangga yang tergolong hewan purba ini cukup sulit untuk disingkirkan.
Hewan penghisap darah satu ini memang
cukup sulit untuk diberantas, karena sekali bertelur, seekor nyamuk betina
mampu menghasilkan hingga ratusan telur sekaligus. Dalam sebulan, nyamuk dapat
bertelur sekitar empat kali. Bayangkan, berapa butir telur yang bisa dihasilkan
oleh seekor nyamuk setiap bulannya. Selain itu, nyamuk juga mempunyai kemampuan
beradaptasi yang luar biasa. Tak heran jika mereka bisa bertahan sejak zaman
dinosaurus hingga saat ini.
Masalahnya, si nyamuk ini suka tinggal
di daerah yang beriklim sub tropis dan tropis, seperti Indonesia. Kondisi
negara kita yang hangat, membuat nyamuk-nyamuk ini betah, dan itu membuat mereka
dapat berkembang biak dengan cepat. Walaupun sulit untuk diberantas, namun sebagai
makhluk yang berakal, tentunya kita akan terus melakukan berbagai upaya untuk
bisa terhindar dari gangguan dan gigitan nyamuk tersebut.
Beberapa cara sederhana yang biasanya
dilakukan untuk menghindar dari gigitan nyamuk ini adalah dengan menggunakan
kelambu, memasang obat nyamuk bakar, menyemprotkan cairan antinyamuk, memasang
obat nyamuk elektrik, menggunakan raket nyamuk, mengoleskan lotion antinyamuk,
hingga menanam tanaman pengusir nyamuk.
Namun diantara ribuan spesies nyamuk
yang ada di dunia, yang harus dihindari dan diwaspadai adalah jenis nyamuk yang
dapat menularkan penyakit berbahaya kepada manusia, seperti serangan parasit
plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles dan menyebabkan malaria, serta
virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, yang dapat menyebabkan
demam berdarah.
Penyakit berbahaya yang ditularkan oleh
nyamuk ini telah menelan banyak korban jiwa. Berdasarkan data dari Kementerian
Kesehatan RI tahun 2022, total kematian akibat demam berdarah dengue mencapai
1.236 kasus, dengan 63 persen diantaranya terjadi pada anak usia 0-14 tahun.
Daerah dengan kasus kematian tertinggi adalah Jawa Barat dengan 305 kasus,
disusul Jawa Tengah dengan 260 kasus, dan Jawa Timur dengan 151 kasus.
Si Pembasmi Nyamuk Itu Bernama Andy
Suryansah
Andy Suryansah, Pahlawan Anti Nyamuk dari Surabaya |
Gangguan nyamuk ini dirasakan juga oleh
Andy Suryansah, seorang pemuda yang tinggal di Kampung Dupak Rukun, Kelurahan
Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Kekesalan Andy pada nyamuk semakin
memuncak sejak di kampungnya banyak warga yang terserang penyakit demam
berdarah, termasuk dirinya. Namun pemuda kelahiran 6 September 1990 tersebut
tak kehilangan akal. Ia yang gemar dengan dunia teknologi pun mencoba membuat
alat yang dapat membasmi nyamuk.
Tentu saja alat tersebut tak tercipta
begitu saja. Andy harus melakukan berbagai penelitian, mulai dari mengenal
perilaku dan karakter nyamuk, hingga merancang dan menentukan elemen yang akan digunakannya
untuk membuat alat tersebut. Tak percuma anak kedua dari empat bersaudara ini
menamatkan pendidikannya di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan
Teknik Komputer. Saat itu, ilmu yang diperolehnya sangat berguna dalam berkreasi
dan menciptakan inovasi baru yang bermanfaat untuk orang banyak.
Awalnya Andy mengumpulkan beberapa elemen, seperti lampu dan kawat kasa untuk digunakannya dalam penelitian. Setelah mengamati perilaku dan karakter nyamuk, ia membuat sebuah alat tembak, dan menjadikan nyamuk betina sebagai sasarannya. Mengapa nyamuk betina? Faktanya, nyamuk jantan tidak mengigit manusia. Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya nyamuk betina yang mengigit manusia, agar ia bisa bertelur dan berkembangbiak. Sedangkan nyamuk jantan bertahan hidup dengan cara menghisap nektar dari tumbuh-tumbuhan.
Falle, alat pembasmi nyamuk saat masih dirangkai |
Andy mempelajari
karakter nyamuk jantan melalui sejumlah literatur. Ia akhirnya menemukan suara
khas nyamuk jantan yang dapat membuat nyamuk betina mendekat. Suara nyamuk
jantan tersebut kemudian ditiru Andy, sehingga terciptalah sebuah produk yang ia
beri nama Falle. Falle hadir sebagai inovasi baru yang memadukan dua teknologi,
yaitu teknologi ultraviolet (UV) dan audiosonik.
Dari segi fisik, Falle terdiri dari serangkaian sumber daya listrik, dipadukan dengan pembangkit frekuensi audiosonik, dan rangkaian penyengat, serta lampu UV yang dilengkapi dengan casing kawat kasa dua lapis. Andy merancang teknologi perangkap dan pembasmi nyamuk tersebut dalam bentuk kubus berukuran 20 x 20 x 20 cm.
Andy bersama Falle Si Pembasmi Nyamuk ciptaannya |
Untuk cara
kerjanya sendiri, alat ini akan langsung bekerja saat dinyalakan. Pembangkit
frekuensi audiosonik akan memancarkan gelombang dengan frekuensi tertentu, yang
menyerupai suara nyamuk jantan, dan lampu UV akan memancarkan sinar UV sebagai
kamuflase tubuh manusia, sehingga nyamuk betina akan tertarik untuk mendatangi
sumber gelombang dan sinar tersebut.
Sebenarnya alat ini sudah dibuat Andy sejak tahun 2011. Dikutip dari majalah Derap Desa (2017), kala itu Andy rajin membawa Falle untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang kompetisi. Pikirnya, jika ia menang, tentunya inovasi yang diciptakannya akan lebih dikenal lagi. Namun sayang, saat itu Falle belum mendapatkan perhatian dari para juri. Kekalahan demi kekalahan yang dialaminya, tak membuat Andy down dan surut untuk berkompetisi. Ia malah menjadikan ini sebagai ajang untuk memperbaiki dan menyempurnakan Falle. Tak terhitung sudah berapa kali Andy melakukan perbaikan terhadap Falle, mulai dari mesin hingga casing-nya.
Kesabaran dan keuletan Andy berbuah manis. Ia akhirnya bisa memenangkan beberapa kompetisi yang diikutinya. Bahkan pada tahun 2012, Andy berhasil meraih juara pertama dalam sebuah kontes setingkat nasional. Semangat Andy ini patut dijadikan contoh, sebuah sikap yang hanya dimiliki oleh seorang pemenang.
Perjuangan Andy Mengenalkan ‘Falle’ Pada
Masyarakat
Setelah berhasil meraih kemenangan,
Andy lantas memutuskan untuk memperkenalkan Falle pada masyarakat. Ia mulai
memproduksi dan memasarkan alat pembasmi nyamuk buatannya. Namun untuk
memperkenalkan suatu produk baru pada masyarakat ternyata tak semudah yang dibayangkannya.
Tak ada satupun yang tertarik dengan inovasi teknologi yang bernama Falle
tersebut.
Berbulan-bulan ia berusaha memasarkan
produk pembasmi nyamuk yang diciptakannya. Namun hasilnya nihil. Sementara
uangnya juga sudah habis digunakan sebagai modal untuk memproduksi Falle. Andy
benar-benar berada di titik terendah dalam hidupnya. Dia terpuruk, ditambah
lagi dengan rencana pernikahannya yang terpaksa dibatalkan sebab kondisi
keuangannya yang tak memungkinkan. Lengkap sudah penderitaan yang dirasakan
Andy saat itu.
Bangkit Berkat SATU Indonesia Awards
Andy berhasil meraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2013 |
Tak pernah terpikirkan oleh Andy jika di
kemudian hari ia akan memperoleh penghargaan SATU Indonesia Awards. Tapi itulah
yang terjadi. Nasib baik sedang berpihak padanya. Ia tak menyangka, ‘Falle’ nya
berhasil menyingkirkan ratusan karya dari peserta lain dalam ajang SATU
Indonesia Awards Edisi Tahun 2013.
Sejak itulah kehidupan Andy mulai
berubah 180 derajat. Ajang penghargaan besar dan bergengsi tersebut telah
membuat namanya melambung, dan produk teknologi sederhana yang diciptakannya
dikenal oleh banyak orang. Andy pantas mendapatkan penghargaan tersebut karena
perjuangan dan juga inovasinya yang dapat memberikan manfaat untuk orang
banyak.
Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia
atau SATU Indonesia merupakan langkah nyata Grup Astra untuk berperan aktif,
serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia
melalui karsa, cipta, dan karya terpadu dalam produk dan layanan karya anak
bangsa, Insan Astra yang unggul, serta kontribusi sosial yang berkelanjutan
untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Prinsipnya, dimanapun instalasi Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sesuai dengan butir pertama filosofi CATUR DHARMA, yaitu Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.”
Sementara, SATU Indonesia Awards merupakan bentuk apresiasi Astra bagi anak bangsa yang telah berkontribusi
untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan,
Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori kelompok yang
mewakili lima bidang tersebut.
Sejak tahun 2010, Astra rutin menggelar
kegiatan awards ini, dan setiap tahunnya selalu mengusung tema yang
berbeda-beda. Di tahun 2023, Astra mengajak seluruh anak bangsa agar tetap "Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia" melalui SATU Indonesia Awards yang ke-14.
Itu berarti sudah 10 tahun sejak Andy
menerima penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra. Sekarang ia sudah menjadi
seorang wirausahawan sukses. Berkat penghargaan SATU Indonesia Awards dan
bantuan yang diberikan padanya, Andy berhasil mewujudkan mimpinya untuk menjadi
seorang pebisnis. Ia sudah mampu menyewa sebuah kantor, dan memiliki beberapa karyawan
yang akan membantunya dalam menjalankan usahanya.
Tak hanya itu, Andy pun mengaku bahagia karena Falle buatannya dapat membantu banyak orang, terutama dalam membasmi nyamuk. Walaupun Falle yang dijualnya laris manis di pasaran, ia tak berpuas diri begitu saja. Andy ingin perusahaan kecil yang dibangunnya bisa terus berkembang. Untuk itu ia akan terus belajar dan berusaha. Andy berpesan, jangan pernah meremehkan ide sekecil apapun, selama itu bermanfaat buat orang lain, wujudkan!
Referensi:
- E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023.
- Foto dari Canva, akun Instagram dan chanel YouTube pribadi Andy Suryansah, serta Akselerasi Inovasi.
0 comments