Pembudidaya Tanaman Buah Langka Khas Kalimantan
Jika
bicara mengenai tanaman, adakah yang tahu berapa banyak jenis tanaman yang ada di
bumi ini? Berdasarkan laporan dari Royal Botanic Gardens Inggris, terdapat
sekitar 391 ribu spesies tanaman berpembuluh di dunia ini, dimana 94 persennya
merupakan tanaman berbunga. Jumlah ini belum termasuk jenis alga dan lumut.
Sayangnya, walaupun tiap tahunnya ditemukan jenis tanaman baru, namun banyak
juga diantaranya yang ternyata mulai mengalami kepunahan.
Terletak
di wilayah beriklim tropis menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia, karena
memiliki curah hujan yang cukup tinggi, dengan intensitas cahaya matahari yang melimpah,
sehingga menyebabkan tanahnya menjadi lebih subur, dan dapat ditumbuhi oleh beragam
jenis tanaman. Hutan hijau yang lebat merupakan rumah yang nyaman bagi berbagai
tanaman ini untuk tumbuh dan berkembangbiak. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara dengan tingkat keberagaman flora tertinggi di dunia.
Sebenarnya
belum ada angka yang pasti seberapa tepatnya jumlah spesies tanaman yang ada di
Indonesia. Namun menurut data dari LIPI, terdapat lebih dari 30 ribuan jenis
tanaman, yang kebanyakan keberadaannya tersebar di beberapa hutan di Indonesia,
seperti hutan Kalimantan dan Papua. Hitungan yang akurat belum dapat dilakukan
karena masih ada beberapa dari jenis tanaman ini yang belum teridentifikasi.
Sayangnya lagi, belum tuntas pendataan berapa total jenis tanaman yang ada,
beberapa dari jenis tanaman yang ada mulai mengalami kepunahan. Apa yang menyebabkan
tanaman ini menjadi punah dan langka?
Penyebab Tanaman Menjadi Langka dan Punah
1.
Eksploitasi
Berlebihan dan Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan menjadi salah satu
penyebab punahnya tanaman. Banyak lahan yang awalnya merupakan habitatnya
berbagai jenis tanaman yang kemudian dialihfungsikan menjadi perkebunan, perumahan,
dan gedung-gedung, sehingga keberadaan tanaman ini tergusur. Beberapa jenis
tanaman ada yang bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, namun
tak sedikit juga yang tak mampu beradaptasi, hingga akhirnya punah.
2.
Penebangan
Tanaman yang Dilindungi
Ada beberapa orang yang telah melakukan
penebangan di kawasan hutan tanpa izin. Penebangan yang dilakukan pun, entah disadari
atau tidak, termasuk tanaman langka dan dilindungi. Jika perbuatan ini
diketahui oleh negara, maka si penebang tanaman atau pohon secara ilegal ini
bisa dikenakan sanksi atau dijerat hukuman yang berlaku, karena telah menghilangkan
keberadaan tanaman yang dilindungi.
3.
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran lingkungan, baik darat,
udara, dan perairan juga ikut berperan terhadap kepunahan tanaman. Contohnya
limbah pabrik, seperti asap pabrik sisa produksi, sisa pewarnaan kain yang
dibuang ke sungai, atau limbah cat yang dibuang ke tanah.
Limbah ini dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, hingga bisa menyebabkan kepunahan. Apalagi industri atau
pabrik kebanyakan berada di daerah pinggiran yang dekat dengan hutan. Tak heran
jika pemerintah membuat berbagai peraturan terkait pengelolaan lingkungan hidup,
yang harus ditaati oleh perusahaan.
4.
Perburuan
Liar
Jika selama ini kita mengenal perburuan
liar terhadap hewan, maka tanaman pun bisa menjadi objek perburuan oleh
orang-orang yang tak bertanggung jawab. Keberagaman jenis tanaman yang ada di
Indonesia, memiliki berbagai macam fungsi dan manfaat. Ada sebagai tanaman
hias, tanaman obat, sumber pangan, sumber bahan sandang, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis tanaman ini memiliki banyak
khasiat, atau harga yang cukup fantastis, sehingga banyak diburu. Misalnya
pohon cendana, pohon lepiu, pasak bumi, kantong semar, anggrek hitam, dan tanaman
lainnya. Perburuan yang dilakukan terus menerus menyebabkan tanaman ini
kemudian menjadi langka.
5.
Pengaruh
Tanaman Lain yang Bersifat Invasif
Beberapa jenis tanaman baru bisa saja tumbuh
di suatu lahan. Perpindahannya bisa karena campur tangan manusia, atau terbawa hewan
dan angin. Keberadaan tanaman baru yang tumbuh secara invasif ini dapat
menyebabkan tanaman asli yang sudah ada di lahan tersebut kalah bersaing,
hingga keberadaannya menjadi langka, dan akhirnya punah.
6.
Wabah
Penyakit
Tak hanya manusia dan hewan saja yang
bisa sakit, namun tanaman juga. Apalagi jika ada wabah yang menyerang, seperti
bakteri, jamur, cacing nematoda, hingga virus. Penyakit ini bisa menyerang
bagian tubuh tanaman, seperti daun, buah, batang, hingga ke bagian akar
tanaman. Serangan wabah penyakit ini bisa mengakibatkan tanaman mati, hingga
akhirnya menjadi langka dan punah.
Selain
penting sebagai pembersih udara dengan menyerap karbon dioksida yang ditimbulkan
oleh manusia, hutan dengan tanamannya yang lebat juga memiliki banyak manfaat lainnya,
baik bagi manusia, maupun hewan yang menghuni hutan tersebut. Kepunahan
beberapa jenis tanaman ini tentunya dapat mempengaruhi keseimbangan rantai
makanan, dan bahkan dapat mempengaruhi populasi hewan yang menjadikan tanaman
tersebut sebagai sumber makanannya atau tempat berlindungnya.
Untuk
itulah kita perlu menjaga, melestarikan, dan melindungi tanaman, terutama
tanaman yang mulai langka, agar ekosistem yang sehat dan keanekaragaman hayati yang
ada di bumi ini tetap terjaga. Kepedulian masyarakat terhadap tanaman pun mesti
dipupuk sejak dini. Namun begitu, tak begitu banyak orang yang peduli dan berkeinginan
untuk menjaga kelestarian tanaman langka ini.
Gerakan Tunas Meratus untuk Lestarikan
Buah Khas Kalimantan
Syukurnya, masih ada pemuda yang peduli terhadap pelestarian tanaman langka yang ada di Indonesia. Salah seorang dari pemuda itu bernama Mohammad Hanif Wicaksono. Pria kelahiran 18 Agustus 1983 tersebut sering melakukan budidaya tanaman langka, khususnya buah-buahan langka khas Kalimantan.
Mohammad Hanif Wicaksono, pembudidaya tanaman buah langka khas Kalimantan |
Pasti
ada yang mengira kalau pemuda yang akrab disapa Hanif ini merupakan penduduk
asli Kalimantan, karena hobinya membudidayakan buah langka khas Kalimantan.
Namun Hanif merupakan pendatang dari Blitar, Jawa Timur. Ia baru pindah ke
Kandangan, Kalimantan Selatan di pertengahan tahun 2012, yang merupakan kampung
halaman istrinya.
Seperti
yang kita semua ketahui, di Indonesia, selain Papua, Kalimantan terkenal
sebagai pulau dengan hutannya yang luas. Di dalamnya terdapat keanekaragaman
hayati, termasuk tanaman. Cukup banyak tanaman unik dan langka yang ditemukan
di sana. Namun sayangnya, keberadaan tanaman ini mulai tergusur karena masifnya
pembukaan lahan dan pembangunan di Kalimantan.
Sejak
menjejakkan kakinya di tanah Kalimantan, Hanif pun mulai mengenal berbagai
jenis buah-buahan khas Kalimantan, yang jarang ditemui di daerah lain. Ini
membuat Hanif takjub, dan penasaran jenis buah apa saja yang ada di Kalimantan
tersebut. Saking seriusnya, ia pun mulai mencari tahu jenis buah lainnya, dan mendokumentasikannya
dalam buku.
Sebenarnya Hanif sendiri bekerja sebagai ASN, yakni Petugas Penyuluh KB (Keluarga Berencana) di Desa Marajai, yang berada di balik punggung Pegunungan Meratus, yang kini menjadi daerah tempat tinggalnya bersama sang istri. Keingintahuannya akan berbagai buah khas Kalimantan dijadikannya sebagai hobi, yang dilakukannya di akhir pekan, dan saat ada waktu luang.
Menyusuri hutan di Pegunungan Meratus untuk menemukan tanaman buah langka khas Kalimantan |
Semangat
Hanif untuk mencari tahu dan menemukan buah-buahan khas Kalimantan, membuatnya
berinisiatif untuk mengumpulkan dan membudidayakan tanaman-tanaman tersebut, Apalagi
sejak ia tahu bahwa ada beberapa jenis tanaman yang langka dan hampir punah,
serta ternyata masyarakat setempat pun ada yang tidak mengenali beberapa jenis
dari tanaman tersebut.
Di Desa Marajai, lokasi yang menjadi tempatnya bertugas saat itu, Hanif menemukan beraneka ragam jenis tanaman buah, yang sulit ditemukannya di hutan lainnya di Kalimantan Selatan. Tanaman tersebut antara lain, buah silulung, beberapa spesies durian asli Kalimantan, tarap-tarapan, wiyang, kulidang, puyian, manja, kuranji, pelajau, kapul, kalangkala, kumbayau, babuku, dan banyak lagi yang lainnya.
Beberapa jenis buah langka khas Kalimantan yang dibudidayakan Hanif |
Karena
tak memiliki latar belakang pendidikan di bidang botani atau tanaman, maka saat
mendokumentasikan dan mendata berbagai tanaman yang ditemukannya, Hanif belajar
secara otodidak dengan mengandalkan berbagai media, seperti majalah pertanian,
internet, hingga bertanya pada ahli biologi dan taksonomi, maupun pada
teman-teman seperjalanannya saat menelusuri hutan.
Sementara
untuk pembibitan dan pembudidayaan tanaman buah khas Kalimantan tersebut, Hanif
memanfaatkan sebuah lahan kecil di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Kalimantan Selatan. Beberapa dari bibit ini juga disebar ke sejumlah kebun raya
agar bisa tetap dilestarikan. Hingga saat ini sudah ada ratusan jenis tanaman
buah langka khas Kalimantan yang ditemukan, yang kemudian dibudidayakan oleh Hanif
bersama masyarakat setempat.
Selain
itu, ia juga membuat sebuah program yang diberi nama Tunas Meratus. Kegiatan
Tunas Meratus adalah mengumpulkan, mendokumentasikan, pembibitan, dan pembudidayaan,
serta edukasi mengenai tanaman buah khas Kalimantan, dengan tujuan untuk
melestarikan sumber daya plasma nuftah Kalimantan.
Gerakan Tunas Meratus tersebut ternyata juga dapat membantu stakeholder dalam menyusun kebijakan di bidang sumber daya alam, kehutanan, holtikultura, dan lingkungan hidup. Mengingat setiap tahunnya kegiatan deforestasi hutan di Kalimantan terjadi begitu cepat, dan mengancam keberadaan tanaman buah asli daerah tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya program Tunas Meratus ini dapat menyelamatkan tanaman tersebut dari ancaman kepunahan. Kegiatan ini sekaligus untuk mengenalkan buah Kalimantan pada masyarakat.
Hanif membudidayakan tanaman buah langka khas Kalimantan |
Kepala
Desa Marajai sendiri mengakui, sejak kehadiran Hanif, Desa Marajai yang dulunya
tertinggal, kini menjadi lebih makmur. Beberapa tanaman buah yang ada di Desa
Marajai, yang awalnya tidak dikenali dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat
setempat, justru dibudidayakan secara serius di luar negeri. Salah satu
contohnya adalah buah kasturi yang banyak dicari orang. Pembudidayaan tanaman
buah endemik Kalimantan, yang dilakukan Hanif bersama masyarakat setempat, sedikit
banyaknya telah membantu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat di Desa
Marajai.
Dokumentasi
yang dilakukan Hanif sejak awal ia mulai mencari tanaman buah Kalimantan,
ternyata sudah dikemas menjadi buku, dan diterbitkan. Hingga saat ini ada dua
buku Hanif yang sudah diterbitkan, yaitu “Potret Buah Nusantara Masa Kini”, dan
“Buah Hutan Kalimantan Selatan”.
Penghargaan dan Apresiasi untuk Sang Penyelamat
Buah Asli Kalimantan
Apa
yang dilakukan Hanif mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mereka menjadikan Hanif
sebagai penyelamat keberadaan tanaman buah endemik Kalimantan, yang bahkan
beberapa diantaranya sudah mengalami kelangkaan. Kontribusi positif Hanif di
bidang lingkungan, serta menjaga kelestarian tanaman buah khas Kalimantan tersebut
mendapatkan penghargaan dan juga apresiasi dari berbagai pihak, seperti
pemerintah daerah, kementerian dan lembaga yang bergerak di bidang lingkungan, badan
usaha, serta masyarakat, terutama masyarakat Kalimantan.
Salah
satu penghargaan yang diterima Hanif adalah berupa Apresiasi SATU Indonesia
Awards dari Grup Astra di tahun 2018. Hanif berhasil mendapatkan apresiasi untuk
kategori Lingkungan. Kontribusi Hanif dalam melestarikan tanaman buah khas
Kalimantan, menurut pihak Astra patut diberikan dukungan, serta berhak mendapatkan
pembinaan agar Hanif bisa berkembang, dan terus berjuang menjaga lingkungan.
M. Hanif Wicaksono raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2018 |
Bagi
yang belum tahu, Apresiasi SATU Indonesia Awards ini sudah digelar oleh Astra
sejak tahun 2010, dengan tujuan mendukung para generasi muda yang telah
berkontribusi dalam menciptakan kehidupan berkelanjutan, baik di bidang Kesehatan,
Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori
Kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.
Semangat
Hanif dalam menjaga kelestarian tanaman buah khas Kalimantan sejalan dengan Semangat
Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia), untuk dapat berperan aktif dan
berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,
melalui karsa, cipta, dan karya terpadu, baik dalam bentuk produk maupun
layanan karya anak bangsa, Insan Astra yang unggul, serta kontribusi sosial
yang berkelanjutan, dengan tujuan dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan
bangsa Indonesia.
Semoga
nantinya akan banyak lagi yang mengikuti jejak dan semangat Hanif dalam menjaga
kelestarian lingkungan. Hal baik apa saja yang kita lakukan, sekecil apapun
itu, jika dilakukan dengan tulus sepenuh hati, konsisten, dan berkelanjutan,
biasanya akan berbuah manis. Tak hanya berdampak baik bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar, namun juga bagi diri sendiri.
Referensi:
Sumber data dan gambar: Canva, E-Booklet Penerima Apresiasi
SATU Indonesia Awards 2023, bobo.grid.id,radarbanjarmasin.jawapos.com, banjarmasin.tribunnews.com,
kompas.com, kumparan.com, baritopost.co.id, jejakrekam.com, radioidola.com, dan
akun Instagram @tunasmeratus.
0 comments