Persiapan yang Tepat Sebelum Merintis Usaha
Terlahir dari keluarga pedagang, maka sedari kecil aku sudah terbiasa melihat bongkar muat bal-bal kain di rumah. Terkadang bal ini dibawa dari toko ke rumah. Namun sesekali ada juga dari kendaraan yang membawa bal-bal ini langsung dari Jakarta ke daerahku. Aktivitas ini selalu kutunggu, karena seru melihat barang-barang diturunkan dari kendaraan, dan keramaian yang ditimbulkannya. Aku juga suka naik ke tumpukan bal di gudang, walau kemudian diomeli oleh ibu, hehe.
Oiya, itu ceritaku semasa remaja dulu.
Sekarang, para sesepuh berjiwa pedagang itu telah berpulang. Tak banyak dari
turunan mereka yang mewariskan jiwa berdagang tersebut. Namun jika diingat,
masa-masa itu merupakan masa yang menyenangkan bagiku. Terkadang suka terbersit
di pikiran ini untuk berdagang atau berbisnis juga, seperti para pendahuluku.
Namun tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat untuk itu.
Tak
hanya komitmen, berbisnis itu juga butuh riset dan strategi yang baik. Seperti
produk atau jasa apa yang disukai pasar dan akan bertahan lama, modal yang
diperlukan untuk memulai bisnis, supplier, izin usaha, apakah akan
berbisnis secara online/ offline/ hybrid, hingga jasa pengiriman barangnya
pun mesti dipikirkan.
PERSIAPAN SEBELUM MERINTIS USAHA
1. Komitmen
Komitmen yang tinggi tentu saja diperlukan
saat seseorang ingin memulai suatu usaha. Jika masih moody-an dalam
menjalankan usaha, yang ada usaha tersebut nantinya bisa jalan di tempat, atau
bahkan bisa saja gulung tikar. Dengan komitmen yang kuat dan tujuan yang jelas,
tentunya usaha yang dirintis mampu bertahan dengan baik.
2. Modal
Persiapan lain yang dibutuhkan saat
merintis usaha adalah modal. Usaha apa pun yang ingin dirintis, pasti
membutuhkan modal. Untuk mengetahui seberapa besar modal yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha, sebaiknya melakukan perhitungan yang tepat terhadap
keseluruhan biaya yang akan dikeluarkan. Atau bisa juga dengan cara
menyesuaikan kebutuhan dengan modal yang ada.
3. Kebutuhan Pasar
Ingin memulai usaha, namun bingung mau
usaha apa? Kita bisa lakukan riset terhadap kebutuhan pasar terlebih dulu.
Barang apa yang dibutuhkan dan biasanya rutin dibeli di pasaran. Kalau aku
lebih prepare ke produk-produk yang tidak cepat basi, seperti makanan
basah. Sebisa mungkin produk tersebut cepat habis dan akan sering dibeli,
seperti sembako, barang kebutuhan rumah tangga, skincare, dan lain sebagainya.
Namun sebaiknya semuanya disesuaikan juga dengan minat pasar.
4. Tentukan Supplier
Jika sudah dipilih produk apa yang
ingin dijual, tentunya perlu dipikirkan juga siapa yang akan menjadi supplier-nya.
Sebaiknya pilih supplier yang sudah dikenal atau rekomendasi dari
keluarga dan teman. Diantaranya dengan memilih supplier yang amanah,
produk yang ditawarkannya berkualitas, harga bersahabat, kecepatan produksi dan
pengirimannya cepat, serta layanannya benar-benar memuaskan. Ini untuk
meminimalisir terjadinya kekecewaan terhadap supplier saat menjalankan
usaha nanti.
5. Izin Usaha
Sebelum memulai usaha, jangan lupa
untuk mengurus surat izin, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), NPWP,
NIB, dan dokumen lainnya. Selain sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan
hukum, surat atau dokumen-dokumen ini juga diperlukan sebagai sarana perlindungan
hukum, sarana promosi, mempermudah pengembangan usaha, dan memudahkan mendapatkan
suatu proyek nantinya.
6. Usaha Online
atau Offline
Persiapan selanjutnya adalah menentukan
apakah usaha tersebut akan dipasarkan secara offline atau online, atau keduanya
sekaligus (hybrid). Menurutku, hybrid adalah pilihan yang tepat,
karena dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Baik usaha offline maupun
online memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Walaupun saat ini
orang lebih suka berbelanja secara online, namun yang berbelanja secara offline
pun masih ada peminatnya. Salah satu kelebihan berjualan online adalah kita
tidak perlu menyiapkan toko atau space khusus untuk display, dan
meletakkan produk-produk tersebut.
7. Jasa Pengiriman Barang
Walau terdengar sepele, namun jasa
pengiriman barang termasuk bagian penting yang perlu diperhitungkan saat
merintis usaha. Mengapa? Tak hanya berpengaruh pada harga produk yang ingin
dijual, jasa antar barang yang digunakan juga dapat mempengaruhi reputasi usaha
yang akan dirintis.
Siapa yang tak ingin barang yang
dikirimnya sampai dengan aman dan cepat. Tak hanya konsumen yang puas, namun
kita sebagai penjual juga merasa lebih nyaman. Konsumen yang puas tentunya akan
memberikan dampak yang positif terhadap usaha tersebut. Konsumen jadi lebih
percaya, dan akhirnya menjadi pelanggan tetap. Bahkan bisa saja toko kita
direkomendasikan oleh pelanggan tersebut kepada keluarga, teman, maupun
koleganya.
Untuk itu, ada baiknya lebih teliti
lagi dalam memilih jasa pengiriman barang. Sesuaikan juga jasa angkut barang yang
ingin digunakan dengan paket yang ingin dikirim. Jangan sampai kirim paket
berukuran kecil dan ringan menggunakan jasa cargo, atau sebaliknya, menggunakan
jasa ekspedisi untuk paket berukuran besar atau yang bobotnya berat. Sebaiknya
gunakan jasa pengiriman barang yang tepat, sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
Misalnya, untuk pengiriman barang atau paket berukuran besar maupun bobot yang berat, dapat menggunakan jasa antar barang seperti J&T Cargo, yang lebih aman dan terpercaya. Ini karena J&T Cargo menawarkan Service Level Agreement (SLA) yang tepat waktu, produk sampai dengan aman, jangkauan yang lebih luas ke seluruh penjuru Indonesia, proses klaim yang mudah (dengan nominal perlindungan hingga 200 juta rupiah), hingga informasi pelacakan paket secara aktual dan tepat waktu.
Selain itu, J&T Cargo juga menyediakan layanan pickup atau penjemputan paket di tempat, packaging paket yang aman, hingga layanan Call Center atau WhatsApp yang cepat tanggap 24 jam. Untuk layanan produk, J&T Cargo menawarkan 4 jenis layanan, diantaranya AirTrack (1-68 kg) untuk paket sampai ke tujuan dengan aman dan cepat, FastTrack (10-100 kg) untuk jangkauan pengiriman yang lebih luas dan layanan door-to-door, MaxTrack (100-500 kg) untuk paket yang makin besar makin murah, serta LineTrack (50-300 kg) untuk pengiriman paket rute khusus, dengan harga bersaing.
Bisa dikatakan menggunakan jasa
pengiriman barang J&T
Cargo ini lebih efisien, baik dari segi biaya, waktu, maupun tenaga. Dengan
semua layanan yang ditawarkannya, J&T Cargo menjadi solusi logistik khusus
untuk pengiriman paket besar, mulai dari kebutuhan logistik e-commerce
hingga transportasi, dan pergudangan supply chain. Bagi para pelaku
bisnis yang hendak mengetahui lebih lanjut terkait pengiriman barang, sampaikan
kebutuhanmu melalui bit.ly/JTCargoRangkulUMKM yaa.
Sekarang sudah mengerti kan, mengapa
pemilihan jasa pengiriman barang juga penting sebagai persiapan sebelum
merintis usaha. Jangan lupa untuk memeriksa jasa pengiriman barang terdekat
dari lokasi usaha, sehingga proses antar jemput barang atau paket menjadi lebih
mudah dan praktis. Memilih jasa pengiriman barang yang aman dan terpercaya akan
membuat kita lebih fokus pada usaha yang dirintis, tanpa perlu ada gangguan
dalam proses pengiriman barang.
Itulah
menurutku beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum merintis usaha atau
berbisnis. Sebenarnya list ini sudah kusiapkan sebelum pandemi melanda,
di saat aku berkeinginan untuk berbisnis, seperti almarhumah nenek. Namun saat
itu aku belum memiliki komitmen yang kuat. Ditambah lagi dengan pandemi, dimana
kondisi perekonomian kian melemah, yang membuat keinginanku itu akhirnya ikutan
menguap. Namun kurasa, sekaranglah saatnya untuk bangkit. Yuk, bisa yuk!
0 comments