Makan Apel, Inovasi Alarm Persalinan di Desa Marajai

By Dewi Sulistiawaty - Oktober 17, 2024

 pentingnya 1000 HPK

Pernah mendengar atau membaca tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)? Nah, pada artikel ini akan dijelaskan apa itu 1000 HPK, dan betapa pentingnya program ini bagi kehidupan. 1000 HPK merupakan waktu atau fase yang dihitung selama 1000 hari, mulai dari awal kehamilan atau usia kehamilan 0 bulan hingga bayi lahir dan berusia 2 tahun. Jika dikalkulasikan, maka 9 bulan (270 hari) selama kehamilan ditambah bayi berusia 2 tahun (730 hari).

1000 Hari Pertama Kehidupan bayi ini disebut juga dengan Periode Emas (the windows of opportunity), karena pada masa 1000 hari tersebut terjadi proses pembentukan, perkembangan, hingga pertumbuhan fisik dan otak pada anak. Pada periode ini, pertumbuhan sel otak anak berkembang sangat pesat hingga 90%, melebihi periode-periode lainnya dalam kehidupan.

Itulah sebabnya 1000 HPK menjadi hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh ibu serta didukung penuh oleh keluarga, agar anak memiliki pondasi yang kuat untuk tumbuh maksimal. Periode 1000 HPK menjadi kesempatan terbaik bagi ibu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Lalu apa yang harus dilakukan selama kehamilan, dan bagaimana cara mengoptimalkan 1000 HPK tersebut? Berikut penjelasan.

 

Cara Mengoptimalkan 1000 HPK

Selama Masa Kehamilan

cara optimalkan 1000 HPK selama kehamilan

Konsumsi Makanan Bergizi

Mengonsumsi makanan bergizi, dengan nutrisi seimbang sebenarnya disarankan untuk semua usia. Karena tubuh butuh nutrisi yang tepat agar seluruh organ tubuh dapat menjalankan tugas sesuai fungsinya. Apalagi untuk ibu hamil, yang harus memberikan nutrisi untuk dirinya dan juga janinnya. Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dapat membantu dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Di masing-masing masa kehamilan, mulai dari trimester pertama, kedua, dan ketiga, tubuh butuh pemberian nutrisi yang berbeda. Misalnya, pada trimester pertama, sebaiknya ibu mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, vitamin D, zat besi, iodin, asam folat, dan DHA.

Memasuki trimester kedua dan ketiga pun begitu. Pemberian nutrisinya perlu diimbangi dengan nutrisi lainnya, seperti protein, karbohidrat, serat pangan, dan lain sebagainya. Namun karena kondisi tiap ibu dan janin itu berbeda-beda, tentunya dibutuhkan penanganan dan pemberian nutrisi yang berbeda pula. Sehingga sebaiknya selama kehamilan, ibu rutin melakukan konsultasi ke dokter atau fasilitas kesehatan agar mendapatkan arahan yang tepat.     

Hindari Stres

Jangankan ibu hamil, orang yang tidak hamil pun sebisa mungkin untuk menghindari stres. Stres yang dialami ibu hamil dapat berpengaruh pada perkembangan otak janin. Selain itu, stres juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan ibu, dan bahkan berisiko bayi lahir prematur dengan berat badan rendah.    

Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol

Merokok dan mengonsumsi minuman berakohol bukanlah kebiasaan yang baik, dan disarankan untuk dihindari oleh semua orang. Keduanya dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Jika sebelumnya biasa merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, maka sebaiknya selama masa kehamilan hindari mengonsumsi keduanya terlebih dulu. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kecacatan pada bayi, hingga kemungkinan keguguran dan bayi terlahir dalam kondisi meninggal.

Hindari Paparan Zat Berbahaya

Zat berbahaya di sini maksudnya adalah asap kendaraan, asap rokok, polusi udara, hingga bahan makanan, seperti buah dan sayur. yang terpapar pestisida. Usahakan agar terhindar dari paparan zat-zat berbahaya ini, karena dapat membahayakan kesehatan janin, seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, perkembangan paru-paru yang tidak sempurna, hingga risiko kematian.

Setelah Anak Lahir Hingga Berusia 2 Tahun

cara optimalkan 1000 HPK


Berikan ASI Eksklusif

Setelah memberikan perawatan terbaik selama masa kehamilan, maka perawatan selanjutnya yang diberikan adalah setelah anak lahir, dengan memberikan ASI Eksklusif (hanya memberikan ASI saja ya) hingga bayi berusia minimal 6 bulan. Di dalam ASI sudah terdapat zat bernutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang hingga usianya mencapai 6 bulan. Ibu dapat mengoptimalkan kandungan ASI nya dengan rajin mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama masa menyusui.  

For your information, di dalam ASI terkandung zat antibodi yang berfungsi melawan virus dan bakteri penyebab penyakit dalam tubuh bayi, sehingga dapat mengurangi risiko bayi terserang berbagai penyakit tertentu. Kandungan nutrisi pada ASI sangat bermanfaat bagi kesehatan bayi, seperti menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik, serta meningkatkan perkembangan sarafnya.

Berikan MPASI Bernutrisi

Memasuki usia 6 bulan, selain ASI, bayi mulai membutuhkan nutrisi tambahan lainnya, yang disebut dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Jadi, selain tetap memberikan ASI, ibu lengkapi lagi kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan makanan tambahan yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, lemak, dan mineral.

Karena masih belum memiliki gigi yang lengkap dan sistem pencernaan yang sempurna, pemberian MPASI pun mesti disuaikan dengan usia dan kondisi bayi. Saat bayi berusia 6 – 9 bulan, berikan hanya makanan yang telah dilembutkan dan disaring. Memasuki usia 9 – 12 bulan, bayi mulai diberikan makanan yang dicincang, dengan frekuensi yang lebih banyak lagi. Setelah itu, barulah bayi bisa diberikan makanan semi padat atau padat sebanyak 3 hingga 4 kali sehari.

Sebagai catatan, fase ini merupakan masa terbaik untuk mulai mengenalkan beragam makanan bergizi, dengan berbagai rasa dan teksturnya pada bayi. Hindari untuk memberikan makanan yang hanya disukai bayi dengan alasan apapun, seperti “yang penting bayinya makan”, agar nantinya bayi tidak menjadi anak yang pemilih makanan (picky eater). Ibu sebaiknya sabar dan telaten saat mengajarkan bayi agar mau makan makanan yang beragam. Ini penting agar anak mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang.       

Berikan Stimulasi yang Tepat

Stimulasi atau rangsangan pun perlu diberikan pada bayi mulai di usia ini. Stimulasi yang diberikan pun disesuaikan dengan kondisi dan usianya, misalnya saat belajar duduk, berdiri, berjalan, berbicara, cara memegang sendok atau mainannya, mengunyah makanan, makan sendiri, dan lain sebagainya.   

Berikan Imunisasi Lengkap

Pemberian imunisasi yang lengkap penting untuk melindungi bayi dari serangan berbagai penyakit menular. Anak yang tidak imunisasi lebih rentan terkena penyakit. Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan risiko kecacatan pada bayi, dan bahkan membahayakan nyawanya, seperti difteri, hepatitis, batuk rejan, campak, hingga TBC. Penyakit-penyakit ini seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi.  

Berikan Lingkungan yang Sehat dan Nyaman

Hidup di lingkungan yang sehat dan nyaman sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Lingkungan yang positif memberikan dampak yang positif juga, apalagi di usia 1000 HPK, di mana anak senang memperhatikan segala hal yang ada di sekitarnya, dan menirunya. Cara anak berbicara dan berperilaku sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.

Berikan Kasih Sayang, Perhatian, dan Rasa Aman

Terdengar sepele dan tak penting ya, namun siapa sangka jika kasih sayang, perhatian, dan rasa aman sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama di periode 1000 HPK nya. Interaksi dan hubungan yang terjalin antara orangtua dan anak dapat mempengaruhi perilakunya, seperti cara berkomunikasi, menunjukkan emosi, berpikir dan memahami, serta caranya melihat dunia. Perilaku yang baik tak hanya bermanfaat untuk anak dan orangtua, namun juga mempengaruhi hubungan anak dengan orang lain nantinya.


Pentingnya Memeriksakan Kehamilan Secara Rutin

pentingnya periksa kehamilan

Agar perkembangan janin selama kehamilan dapat terpantau dengan baik, serta orangtua dapat memberikan imunisasi pada bayinya, hingga melakukan konsultasi terkait tumbuh kembang anaknya dengan tenaga kesehatan, tentunya orangtua, terutama ibu harus rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.  

Idealnya, ibu hamil perlu melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kandungannya minimal 6 kali selama 9 bulan. 2 kali pemeriksaan dilakukan di trimester 1, 1 kali di trimester 2, dan 3 kali pemeriksaan di trimester 3. Pemeriksaan kehamilan ini penting dilakukan untuk membantu memastikan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

Pemerintah sendiri gencar menggelar kampanye agar para ibu hamil rajin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, seperti posyandu, puskesmas, maupun rumah sakit. Hal ini dalam rangka mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil yang terbilang sangat tinggi di Indonesia. Bahkan di tahun 2020, angka kematian ibu hamil di Indonesia berada di peringkat keempat tertinggi di Asia Tenggara, yakni 173 per 100 ribu kelahiran hidup.

Sayangnya, hingga saat ini minat ibu untuk memeriksakan kehamilannya masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan, rendahnya perilaku atau kesadaran ibu untuk memantau kesehatan kandungannya, kurangnya media informasi, dan minimnya akses fasilitas kesehatan di tempat ibu tersebut tinggal.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal ini, misalnya dengan menggelar Gerakan Aksi Bumil Sehat. Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan, serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan, sebagai salah satu langkah pencegahan angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil, serta pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan.

 

Makan Apel, Inovasi Alarm Persalinan di Desa Marajai

Tak hanya pemerintah, namun seluruh pihak ternyata ikut bergerak dan berpartisipasi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah Susilawati, Amd. Keb, salah seorang tenaga kesehatan yang bertugas di UPT Puskesmas Uren, Kalimantan Selatan. Ia menciptakan sebuah alat berupa alarm atau pengingat yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Inovasi tersebut ia beri nama Makan Apel atau Mari Nyalakan Alarm Persalinan.

Inovasi Makan Apel, Masri Nyalakan Alarm Persalinan Susilawati
Inovasi Makan Apel (Mari Nyalakan Alarm Persalinan) di Desa Marajai,
yang didesain oleh Susilawati

Minimnya kesadaran dan keterlibatan aktif ibu hamil dalam memantau perkembangan kehamilannya menjadi pemicu Sang Inovator, Susilawati untuk menghadirkan alat tersebut. Padahal perawatan rutin selama kehamilan itu sangat penting bagi kesehatan ibu dan janinnya. Selain itu, akses layanan kesehatan yang terbatas di Desa Marajai, Kalimantan Selatan, tempat Susilawati bertugas menjadi salah satu penyebab mengapa ibu-ibu di sana tidak melakukan pemeriksaan selama kehamilan.

"Masyarakat di sana masih banyak yang belum bisa baca tulis. Waktu itu di sana juga belum ada jaringan. Jadi untuk menyampaikan informasi, untuk mereka memeriksakan kehamilan sangat susah. Jadi apabila alarm berbunyi, maka para ibu akan paham kalau waktu untuk periksa kondisi kehamilan sudah tiba,” ucap Susilawati dikutip dari banjarmasin.tribunnews.com. 

Susilawati jelaskan mengenai alat Makan Apel Alarm Persalinan pada warga
Susilawati jelaskan tentang pemakaian alat 'Makan Apel' pada ibu hamil di Desa Marajai

Bidan dan para kader posyandu di Desa Marajai kemudian mengembangkan inovasi Makan Apel dengan mengintegrasikan teknologi alarm sebagai pengingat kunjungan selama masa kehamilan. Alat-alat tersebut dipinjamkan oleh bidan kepada ibu-ibu hamil, sehingga para ibu bisa diingatkan untuk berkunjung ke bidan tepat waktu, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan begitu, ibu hamil di sana tak akan lupa dan tak melewatkan kunjungan pemeriksaan kehamilannya.

Pada alat tersebut juga telah diatur pengingatnya agar bisa disesuaikan dengan fase kehamilan masing-masing ibu hamil. Misalnya dalam hal frekuensi, di mana semakin mendekati waktu persalinan, maka frekuensi pengingat akan ditingkatkan dan disesuaikan. Dengan begitu, ibu hamil bisa mendapatkan perawatan yang lebih intensif mendekati masa persalinannya, mengurangi risiko komplikasi, serta memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Ada 4 manfaat yang diharapkan dengan kehadiran inovasi Makan Apel tersebut, yaitu dapat meningkatkan kunjungan jumlah ibu hamil, menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi, memastikan ibu hami mendapatkan perawatan intensif, dan sebagai pengingat yang membantu ibu hamil.

Inovasi Alarm Persalinan dapat apresiasi dari pemda balang
Inovasi 'Makan Apel', Alarm Persalinan mendapatkan apresiasi dari Pemda Balangan

Kehadiran Alarm Persalinan “Makan Apel” ini sedikit banyak telah membantu pemerintah daerah Balangan dalam memberikan layanan kesehatan yang baik pada masyarakat terutama pada ibu hamil. Inovasi ini pun berhasil meraih apresiasi dari Pemda Balangan, dengan diberikannya penghargaan sebagai Inovasi Terbaik 1 dalam Lomba Inovasi Balangan (Bailang) 2021.

Di tahun 2023, Inovasi Makan Apel, Mari Nyalakan Alarm Persalinan ini kembali mendapatkan penghargaan. Kali ini penghargaan tersebut diberikan oleh Grup Astra melalui ajang Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023. Di sini Susilawati berhasil meraih penghargaan untuk kategori individu di bidang Kesehatan.

Inovasi Makan Apel Alarm Persalinan raih apresiasi SATU Indonesia Awards 2023

SATU Indonesia Awards adalah salah satu program yang digelar oleh Grup Astra sejak tahun 2010. Program ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.

Semangat Astra untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta, dan karya terpadu untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sebagai bentuk komitmennya dalam membawa Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia). Semangat yang sama juga terpancar dari Susilawati dengan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan terbaik dan penuh inovatif bagi masyarakat.

Semoga semangat Susilawati bisa menular pada yang lain, sehingga semua mampu berkarya, berperan aktif, dan memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa, dan juga menjaga kelestarian bumi, seperti Susilawati dengan inovasi ‘Makan Apel’ nya.

 

Referensi:

Sumber data dan gambar: E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023, Canva, radarbanjarmasin.jawapos.com, sinarpagibaru.id, banjarmasin.tribunnews.com, channel YouTube Inovasi Daerah Balangan, kemenkes.go.id, dan tanotofoundation.org.

 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments