Inovasi Pupuk Organik Terbarukan dari Sang Provokator Lingkungan
Manusia memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan alam dan lingkungannya. Manusia hidup dan berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungannya mulai dari awal kehidupannya di muka bumi, hingga akhir hayatnya. Contoh ketergantungan manusia dengan alam di antaranya adalah mulai dari udara yang dihirup, tanah tempatnya berpijak, air yang diminum, makanan yang dimakan, serta berbagai sumber daya alam lainnya yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jika ada permasalahan yang terjadi pada
lingkungan, maka itu tak lepas dari pandangan dan perilaku keliru yang
dilakukan manusia terhadap alam dan lingkungannya tersebut. Beberapa manusia
kerap melanggar etika lingkungan karena menganggap dirinya adalah pusat dari
alam semesta, dan alam lingkungan hanya diciptakan sebagai sumber daya alam
yang bebas untuk dieksploitasi sebesar-besarnya demi kesejahteraan manusia.
Cara pandang ini membuat manusia berpikir
boleh melakukan apa saja terhadap alam, tanpa mempedulikan segala kerusakan
yang terjadi akibat ulahnya. Padahal dampak yang ditimbulkan terhadap
lingkungan alam ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia itu nantinya.
Manusia lebih membutuhkan alam daripada alam itu sendiri. Manusia dapat hidup
karena ada alam. sebab alamlah yang menyediakan segala kebutuhan manusia untuk
bertahan hidup.
KERUSAKAN ALAM AKIBAT ULAH MANUSIA DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
Rusaknya alam dan lingkungan akibat ulah
manusia dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan. Kerusakan tersebut dipicu oleh
berbagai aktivitas dan tingkah laku manusia yang tidak ramah lingkungan.
Berikut beberapa contoh perbuatan yang dilakukan manusia terhadap alam, beserta
dampak yang ditimbulkannya.
1. PENCEMARAN
Disadari atau
tidak, berbagai aktivitas manusia dapat mencemari lingkungan, baik itu berupa
pencemaran udara, air, maupun tanah. Misalnya membuang minyak jelantah ke tanah
atau saluran pembuangan air, menggunakan AC secara berlebihan, membuang limbah
deterjen ke sungai, membuang limbah elektronik sembarangan, menggunakan plastik
secara berlebihan, dan banyak lagi kebiasaan tidak ramah lingkungan lainnya.
Pencemaran Udara
Berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-03/ MENKLH/ II/ 1991 disebutkan
bahwa pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Udara bisa
tercemar akibat beberapa kegiatan manusia, contohnya membakar sampah, asap
rokok, sering menggunakan AC, penggunaan mobil dan motor yang mengeluarkan berbagai
zat berbahaya dari knalpot kendaraan, asap sisa pembakaran dari pabrik
industri, penggunaan insektisida dan pestisida yang mengandung zat amonia yang
berbahaya bagi atmosfer, hingga asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan.
Tercemarnya udara
atau polusi udara ini dapat menganggu kesehatan manusia, serta memberikan
dampak buruk juga bagi lingkungan. Sering menghirup atau terpapar polutan akan
berisiko mengalami berbagai gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, bronkitis,
hingga kanker paru-paru. Selain itu, polusi udara juga dapat menyebabkan
gangguan pada mata, hidung, kulit, jantung, serta gangguan reproduksi.
Tak hanya
manusia, pencemaran udara juga berdampak buruk pada lingkungan. Zat-zat
berbahaya yang terkandung dalam udara yang tercemar dapat menyebabkan
terbentuknya kabut asap dan hujan asam yang bisa merusak tanaman, hutan, dan
juga lapisan udara yang ada di permukaan bumi.
Pencemaran Air
Air merupakan
salah satu sumber daya alam yang berharga dan sangat dibutuhkan bagi makhluk
hidup. Sayangnya banyak aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya
pencemaran air. Pencemaran air tersebut bisa berasal dari pembuangan limbah
rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian dan peternakan, sampah plastik,
dan lain sebagainya.
Air yang tercemar
dapat mengancam kesehatan manusia, merusak ekosistem air, dan mengurangi
kualitas sumber daya air yang sangat penting bagi kehidupan. Menggunakan air
yang tercemar dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, demam tifoid,
kolera, disentri, dan iritasi kulit. Bahkan jika air yang tercemar digunakan
dalam jangka panjang, akan berisiko merusak hati, menyebabkan kerusakan saraf, hingga
bisa memicu kanker.
Pencemaran air
juga dapat merusak ekosistem air dan mengganggu biota yang hidup di dalamnya. Flora
dan fauna yang ada di perairan tersebut bahkan bisa terancam punah. Pencemaran
air yang parah dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen dalam air,
hingga terbentuknya daerah mati atau zona tanpa oksigen di perairan
tersebut.
Pencemaran Tanah
Tanah menjadi
bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Tanah merupakan tempat bagi manusia
berpijak, tinggal, dan menjalankan berbagai aktivitasnya. Tinggal di tanah yang
sehat, memungkinkan manusia untuk mendapatkan makanan yang aman dan bernutrisi
yang bersumber dari tanah.
Namun sayang,
lebih dari sepertiga tanah di bumi saat ini berada dalam kondisi rusak. Banyak
tanah yang mengalami pengerasan, erosi, naiknya tingkat keasaman tanah, hingga
terjadinya kemorosotan nutrisi. Dan lagi-lagi, penyebabnya adalah karena ulah
manusia, yang menjalankan praktik yang tidak ramah lingkungan.
Pencemaran
terhadap tanah yang dilakukan manusia itu mulai dari membuang limbah rumah
tangga, limbah pertanian, hingga limbah industri secara tidak tepat. Masih banyak
masyarakat yang membuang sampah plastik, kaleng, dan kaca yang sulit terurai di
tanah, membuang minyak jelantah yang dapat merusak tekstur tanah, penggunaan
pestisida dan pupuk sintetik, serta limbah industri yang mengandung bahan kimia
berbahaya yang dibuang sembarangan, sehingga mencemari tanah.
Pencemaran tanah
bukanlah permasalahan yang sederhana. Sama halnya dengan pencemaran udara dan
air, dampak yang ditimbulkannya sangat serius dan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan
hidup manusia. Tanaman akan sulit tumbuh di tanah yang tercemar, serta limbah
cair yang meresap ke tanah, dapat merusak kandungan air tanah. Keduanya
merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia.
Sementara itu, tanaman
yang terkontaminasi dengan berbagai zat berbahaya yang terkandung dalam tanah,
akan dikonsumsi oleh manusia, yang menyebabkan zat berbahaya tersebut ikut
masuk ke dalam tubuh manusia. Akibatnya, manusia pun mengalami berbagai
gangguan kesehatan, seperti ruam kulit, kerusakan ginjal, otak, keracunan hati,
leukemia, hingga mengakibatkan kematian.
Pencemaran tanah
juga berdampak pada lingkungan dan dapat merusak ekosistem. Tercemarnya tanah
menyebabkan perubahan metabolisme berbagai mikroorganisme yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya beberapa jenis spesies yang ada di sana mengalami
kemusnahan. Hal ini dapat memutuskan rantai makanan, yang berimbas juga pada
keberadaan spesies di tingkatan lain dari rantai makanan yang ada di lingkungan
tanah.
2. TURUNNYA
KUALITAS SUMBER DAYA ALAM
Selain karena ulah manusia, kerusakan lingkungan juga bisa disebabkan oleh peristiwa alam. Namun kerusakan yang disebabkan oleh manusia cenderung lebih besar dan terjadi secara terus menerus. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kerusakan lingkungan yang terjadi, telah menyebabkan semakin menipisnya sumber daya alam dan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.
Turunnya kualitas
lingkungan tersebut ditandai dengan mulai hilangnya berbagai sumber daya alam,
seperti udara dan air yang bersih, tanah yang subur, hingga punahnya flora
fauna yang hidup di alam liar, dan rusaknya ekosistem. Jika kondisi ini
dibiarkan terus menerus, maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup
manusia ke depannya.
3. BENCANA
ALAM
Berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, abrasi, angin puting beliung, dan letusan gunung berapi merupakan peristiwa alam yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada lingkungan. Namun beberapa dari bencana alam tersebut bisa saja disebabkan karena adanya campur tangan manusia di dalamnya.
Penggundulan
hutan dan penebangan pohon secara liar tanpa adanya reboisasi, dapat
menyebabkan terjadinya erosi, yang membuat tanah mengalami kerusakan dan
turunnya produktivitas tanah. Erosi dapat menyebabkan banjir di musim
penghujan, dan kekeringan pada musim kemarau. Jika erosi terjadi di daerah
perbukitan atau lereng, maka dapat menyebabkan tanah longsor. Bencana ini dapat
merusak daerah pemukiman yang berada di sekitar lereng bukit, dan tak jarang
memakan korban nyawa juga.
Begitupun dengan
banjir. Bencana ini bisa saja disebabkan oleh ulah manusia. Sampah yang dibuang
ke sungai dapat menyebabkan aliran sungai tersumbat. Saat terjadi hujan lebat,
air tidak dapat mengalir dengan lancar, hingga akhirnya meluap ke luar, dan
membanjiri lingkungan sekitarnya. Tak hanya menyebabkan rumah terendam dan
menghanyutkan harta benda, namun banjir juga dapat menelan korban nyawa akibat
terseret arus banjir yang deras.
Bencana alam
lainnya adalah abrasi. Selain faktor alam, abrasi juga bisa disebabkan oleh
aktivitas manusia, seperti perusakan hutan bakau, penambangan pasir secara
berlebihan, pembangunan di daerah pantai, hingga berbagai aktivitas lainnya
yang dapat mengganggu ekosistem di perairan tersebut. Abrasi atau penyusutan
garis pantai dapat menyebabkan daerah daratan semakin berkurang. Kondisi ini
akan membahayakan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Pemanasan global
atau global warming. Bencana satu ini sudah menjadi isu global yang perlu diupayakan
untuk mengatasinya secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan. Berbagai
aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan diduga menjadi penyebab utama
terjadinya global warming.
Bencana global
satu ini bagaikan titik puncak yang merangkum berbagai kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh ulah manusia. Mulai dari perusakan hutan, polusi udara,
penggunaan listrik yang berlebihan yang bersumber dari pembakaran batubara,
meningkatnya gas rumah kaca, efek rumah kaca, gas metana dari sampah plastik,
hingga penggunaan bahan CFC pada kulkas dan AC secara berlebihan, yang
menyebabkan makin menipisnya lapisan ozon.
Menipisnya
lapisan ozon – lapisan yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan menjaga
kestabilan suhu bumi, dapat menyebabkan suhu dan temperatur bumi makin
meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim, curah hujan dan
cuaca yang tidak menentu, mencairnya glasier, hingga menyebabkan kepunahan
spesies, serta kerusakan pada organisme dan ekosistem.
Memang tidak ada cara untuk menghindar
dari dampak kerusakan lingkungan yang telah terjadi, yang diakibatkan oleh ulah
manusia. Namun tentunya ada usaha dan cara lain yang bisa dilakukan untuk
mencegah agar dampak kerusakan lingkungan tersebut tidak semakin parah.
MERAWAT LINGKUNGAN ALA SANG PROVOKATOR LINGKUNGAN
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk
menjaga alam dan lingkungan, selama itu didasari dengan niat dan rasa peduli
yang tinggi terhadap keberlanjutannya. Tak harus dengan sesuatu yang besar,
namun dengan hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan atau memilah
sampah sesuai jenisnya saja sudah merupakan bentuk kepedulian kita terhadap
kelestarian lingkungan.
Asriafi Ath Thaq'ariq, Sang Provokator Lingkungan dengan inovasi pupuk NPK berteknologi terbarukan |
Namun jika mampu melakukan sesuatu yang
lebih besar lagi, mengapa tidak? Seperti yang telah dilakukan oleh seorang
pemuda Lumajang bernama Asriafi Ath Thaq’ariq, atau yang lebih akrab disapa dengan
sebutan Thoriq. Rasa pedulinya terhadap lingkungan membuatnya tergerak untuk
beraksi. Apalagi saat melihat berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi di
sekitar tempat tinggalnya.
Sebagian besar penduduk Lumajang
merupakan peternak sapi dan kambing. Thoriq sering melihat warga sekitar
membuang kotoran sapi dan kambingnya secara sembarangan. Ada yang
mengendapkannya di halaman rumah, dan ada pula yang membuang kotoran tersebut
ke sungai. Tentunya kotoran tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap, serta
membuat sungai tercemar.
Tak hanya menjadi polusi udara, kotoran
tersebut juga berdampak buruk bagi ekosistem sungai dan juga bagi kesehatan
masyarakat. Mulai dari lalat yang hinggap di kotoran dan membawa kuman penyakit
ke lingkungan sekitarnya, hingga penggunaan air sungai yang sudah tercemar oleh
masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai tersebut.
Thoriq lalu mengajak warga untuk mengolah
limbah tersebut, alih-alih membuang atau membiarkannya begitu saja. Menurutnya
limbah tersebut jika dimanfaatkan dengan baik akan diperoleh hasil yang berguna
juga bagi masyarakat dan lingkungan.
Tak sendiri, Thoriq pun menggerakkan komunitas
pemuda lokal untuk mengumpulkan dan menabung kotoran ternak, lalu mengolahnya
menjadi sesuatu yang bermanfaat. Komunitas pemuda tersebut kemudian diberi nama
Gedang (Gerakan Pemuda Lumajang), yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan
lingkungan.
Untuk kotoran yang sudah terkumpul, oleh
Thoriq diolah menjadi pupuk. Namun pupuk yang dibuat Thoriq bukan pupuk biasa.
Ia menciptakan pupuk dengan teknologi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Pupuk buatannya berasal dari limbah peternakan, seperti kotoran sapi, kotoran
kambing, dan kotoran ayam, yang dicampur dengan biochar atau arang hayati, serabut
kelapa yang telah dihaluskan, serta beberapa bahan alami lainnya yang mudah
didapatkan.
NPK, inovasi pupuk organik berteknologi terbarukan yang ramah lingkungan |
Inovasi berupa pupuk organik buatan Thoriq
tersebut diberi nama Niki Pupuk Kompos (NPK). Pupuk ini sudah lulus uji di laboratorium,
dan dinilai dapat mengubah residu dalam tanah sisa pemakaian kimia berlebihan
menjadi unsur hara, memperbaiki tanah yang asam dan rusak, serta mampu
menetralkan pH tanah. Thoriq mengklaim
kalau pupuk NPK tersebut mengandung bahan mikro dan makro yang melimpah, sehingga
penyerapan akar tanam menjadi lebih maksimal.
Di saat pupuk mengalami kelangkaan dan
harganya yang melonjak tinggi, maka kehadiran pupuk NPK bagaikan angin segar
bagi para petani. Tak hanya harganya yang lebih murah, namun para petani juga
dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia yang berbahaya, karena pupuk NPK terbuat
dari bahan organik yang lebih ramah lingkungan, bahkan mampu memperbaiki tanah
yang telah rusak.
Pupuk Organik Granule yang berhasil dikembangkan oleh Thoriq bersama Gedang |
Tak hanya itu, ternyata pupuk NPK buatan
Thoriq memiliki keunggulan lainnya. Pupuk ini mampu mengendalikan hama dan
penyakit yang ada pada tanaman, serta dapat meningkatkan daya simpan air dalam
tanah, sehingga saat musim kemarau tiba, tanah masih memiliki cadangan air untuk
tanaman. Inovasi pupuk NPK yang diklaim cocok untuk segala jenis tanah dan
tanaman ini telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, dan dapat
membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
“Semoga inovasi pupuk NPK ini mampu
membantu para petani, dengan kehadiran pupuk yang berkualitas, ramah, lingkungan, harganya pun
terjangkau. Tanah sehat, tanaman sehat, petani pun lebih hemat biaya pupuk,” ujar Thoriq.
Bersama dengan komunitas Gedang, Thoriq
mulai berkeliling di sekitar wilayah Lumajang, termasuk ke daerah-daerah
pelosok. Ia mengkampanyekan isu-isu lingkungan, dan memberikan edukasi pada
masyarakat mengenai dampak dari kerusakan lingkungan. Dalam aksinya tersebut, tercetuslah
sebuah program yang dinamakan Provokator Lingkungan.
Dalam program tersebut, Thoriq bersama
Gedang memprovokasi masyarakat agar ikut melestarikan lingkungan, dengan
memberikan wawasan mengenai lingkungan, berbagai aksi peduli lingkungan, dan dampak
negatif jika lingkungan tak dirawat. Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan
cara pengelolaan sampah, pembuatan komposter, pembuatan biopori dan sumur
resapan, cara memanfaatkan pekarangan yang terbengkalai dengan menanam aneka
buah, sayur, dan tanaman toga, edukasi tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
dengan membuat pojok air minum dan cuci tangan di sepanjang lingkungan,
jumantik, hingga pembuatan jalur dan sarana kebencanaan.
Beragam kegiatan yang dilakukan Thoriq demi kelestarian lingkungan ini membuat dirinya dijuluki sebagai Provokator Lingkungan. Aktivis lingkungan dan pemuda pelopor dari Lumajang ini juga dikenal dengan gerakan Menuai Emas dari Kandang Ternak, karena aksi dan inovasinya dalam mengubah kotoran ternak menjadi pupuk organik berkualitas tinggi yang ramah lingkungan, dan ramah juga di kantong para petani.
APRESIASI UNTUK SANG PROVOKATOR LINGKUNGAN
Apa yang dilakukan Thoriq dan Gedang mendapat
dukungan dari berbagai pihak, seperti dari Dinas Lingkungan. Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Perdagangan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, serta dari
berbagai lembaga lainnya. Kontribusi positif Thoriq di bidang lingkungan, serta
inovasi pupuk NPK dengan teknologi terbarukan yang lebih ramah lingkungan itu pun mendapatkan penghargaan dan juga apresiasi dari berbagai pihak.
Salah satu penghargaan yang diterima Thoriq
adalah berupa Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra di tahun 2022. Namanya, Asriafi Ath Thaq'ariq berhasil terukir dan mendapatkan apresiasi di kategori Lingkungan. Gerakan peduli
lingkungan yang dilakukan Sang Provokator Lingkungan, serta kreativitas dan
inovasi pupuk organik NPK yang ramah lingkungan, menurut pihak Astra patut
diberikan apresiasi dan dukungan agar Thoriq dan Gedang
bisa terus berkembang dan berjuang untuk melestarikan lingkungan.
Ajang Apresiasi SATU Indonesia Awards yang digelar tahun 2022 |
Bagi yang belum tahu, Apresiasi SATU
Indonesia Awards ini sudah digelar sejak tahun 2010 oleh PT Astra International
Tbk, dengan tujuan mendukung para generasi muda yang telah berkontribusi dalam
menciptakan kehidupan berkelanjutan, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan,
Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang
mewakili kelima bidang tersebut.
Semangat Thoriq dalam menjaga kelestarian
lingkungan, terutama di daerah Lumajang sejalan dengan Semangat Astra Terpadu
Untuk Indonesia (SATU Indonesia), untuk dapat berperan aktif dan berkontribusi
nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, melalui karsa,
cipta, dan karya terpadu, baik dalam bentuk produk maupun layanan karya anak
bangsa, Insan Astra yang unggul, serta kontribusi sosial yang berkelanjutan,
dengan tujuan dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Thoriq dengan inovasi pupuk NPK yang
ramah lingkungan tidak saja mencerminkan potensi besar yang dimiliki oleh masyarakat
Lumajang, namun diharapkan juga mampu menjadi inspirasi bagi para pemuda
lainnya untuk terus berinovasi demi kelestarian lingkungan. Jangan pernah takut
untuk berkreasi dan berinovasi. Jangan pula takut akan kegagalan, karena itu akan
menjadi bagian dari proses menuju keberhasilan.
Referensi:
Sumber data dan gambar: E-Booklet Penerima Apresiasi SATU
Indonesia Awards 2023, Canva, lumajangkab.go.id, radioidola.com, akun Instagram
@diskominfolumajang, visitlumajang.com, monitor.co.id,
portalberita.lumajangkab.go.id, jatim.nu.or.id, antaranews.com, Indonesia.id, gramedia.com,
theconversation.com.
0 comments